URIP ELING LAN WASPADA~ hidup sadar dan waspada

Banyak masalah yang terjadi dalam hidup kita, sebenarnya tidak disebabkan oleh gawatnya masalah tersebut, namun oleh ketidaksadaran kita bahwa itu adalah masalah.

Contoh sederhana :
makan saos tomat yang mengandung zat pewarna tekstil dan pengawet, sebetulnya nggak gawat-gawat amat. Kita nggak langsung keracunan, kena kanker atau mendadak mati ketika mengkonsumsinya.
Tetapi jika kita tidak tahu bahwa saos seperti itu masuk kategori makanan beracun …. maka, di situlah letak masalah yang sebenarnya. Karena kita akan makan terus.. sedikit demi sedikit… sampai akhirnya jadi sakit… lantas perlu ikhtiar sebesar proyek memindahkan gunung untuk menyembuhkannya.

Problem yang banyak terjadi pada masyarakat kita adalah : ketidakmampuan mengenali masalah, sebelum itu menjadi masalah.

Tidak paham bahwa pasanganmu ‘nggak fit’ secara emosional dan kejiwaan, untuk diajak mengarungi samudera kehidupan. Justru, malah kau jadikan dia sebagai ayah/ibu bagi anak-anakmu…. tanpa kamu memiliki ilmu yang tepat dan stamina yang cukup untuk hidup bersama ‘masalah berkaki dua’ ini

Tidak paham bahwa pola asuh tertentu membuat anak jadi mengadopsi perilaku negatif…. dan pola asuh itu dilakukan terus sampai anak menjadi remaja.

Tidak paham bahwa membiarkan perilaku pasangan yang mendominasi dan banyak melarang itu dapat membunuh kepercayaan dirimu dan membuatmu hidup dalam keadaan vegetatatif : pasrah, nggak bisa pindah, seperti tanaman yang akan mati pelan-pelan jika pemiliknya tidak menyirami…

Setelah keadaan menjadi darurat, misalnya pasangan mencekik dan membanting anak… setelah remajamu sudah menjadi pemberontak dan melakukan kekerasan fisik kepada orang tuanya… setelah pasanganmu berpulang sementara kamu terlanjur menjadi orang yang tak berdaya…. barulah kalang-kabut mencari bantuan.

Dan berharap bantuan itu bisa efektif mengatasi masalah dalam 2 minggu atau 3 kali sesi konseling saja. Padahal kerusakannya terjadi dalam kurun waktu belasan tahun.


Gambar di bawah ini, bukan anjuran membuang orang-orang yang kau cintai, ke dalam bak sampah ya. Bukan.

Ini adalah gambar untuk mengajakmu berhenti sejenak untuk merenung : kenali potensi-potensi apapun di sekitarmu, yang bisa menjadi sampah. Kuambil salah satu contoh : kekerasan dalam rumah tangga. Jika pasanganmu mulai menampar, segera hadapi dan atasi …!!! Agar jangan menjadi kebiasaan di setiap pertengkaran.

Jadi, perbuatan violence yang pertama, bisa diolah menjadi pembelajaran untuk memperbaiki diri. Tidak perlu langsung masuk bak sampah, alias diceraikan.

Gambar ini juga bisa dipakai merenung : sifat burukku yang mana, yang perlu kubuang? Kuambil salah satu contoh : jika kamu pernah kehilangan kontrol emosi sehingga memukuli anakmu, segera hadapi masalahmu dan atasi…!!! Jangan tunggu anak-anakmu menjadi besar dan kuat, dan mereka memperlakukanmu persis seperti dulu kamu memperlakukan mereka. Role model kan?

Yuk, hidup penuh kesadaran : aware atau eling atas setiap perbuatan kita. Segera atasi sebelum potensi masalah itu berubah menjadi tragedi nyata. Dengan efek bola salju.

Nana Padmosaputro

Avatar photo

About Nana Padmosaputro

Penulis, Professional Life Coach, Konsultan Tarot, Co.Founder L.I.K.E Indonesia, Penyiar Radio RPK, 96,3 FM.