Tetap Sehat Sampai Usia Emas” : Bagaimana Mungkin Bisa Panjang Umur?

Seide.id – Webinar GKI Samanhudi Sabtu 27 November kemarin, berlangsung lebih 3 jam, dan baru selesai separo materi. Dijadwalkan webinar akan dilanjutkan untuk menyelesaikan sisa materinya.

Setelah webinar membahas bagaimana gaya hidup yang perlu dipilih agar hidup lebih sehat, berkelindan dengan ikhtiar bagaimana mengulur umur lebih panjang di mata medis. Ini yang belum dibahas kemarin.

Ada beberapa teori menua atau aging process. Dua yang dibahas, yakni tentang telomere. Yang disebut telomere itu bagian dari gen, yang kian memendek seiring dengan bertambahnya umur. Makin lekas memendek telomere, makin lekas menua seseorang. Gaya hidup sehat yang memungkinkan memperlamban pemendekan telomere. Maka bahasan awal perlu memahami gaya hidup yang menyehatkan.

Kedua, tentang radikal bebas (free radical). Radikal bebas ada di alam, di lingkungan. Bila radikal bebas berlebihan membanjiri tubuh, ia akan merusak DNA, inti dari sel tubuh. Radikal bebas datang dari mana-mana, segala jenis polusi, gelombang elektromagnetik, dan semua yang berada di lingkungan, termasuk yang berasal dari metabolisme tubuh sendiri.

Radikal bebas musuh orang sekarang. Ia penyebab terbanyak penyakit orang sekarang, termasuk penyakit jantung pembuluh darah, kanker, dan penyakit metabolik. Maka agar tidak terkena akibat buruk radikal bebas, diperlukan antioksidan untuk meredamnya. Antioksidan dibuat oleh tubuh juga. Namun oleh karena radikal bebas yang dipikul orang sekarang sudah berlebihan sehingga membanjir dalam tubuh, diperlukan bantuan antioksidan dari luar berupa suplemen. Suplemen antioksidan diperoleh dari vitamin C, vitamin E, dan betacarotene (provit A), selain beberapa sumber antioksidan lainnya dari alam.

Akibat dibanjiri radikal bebas dari luar maupun dari dalam tubuh, banyak sel tubuh yang mengalami kerusakan. Kita mengenal kalau dalam tubuh sendiri ada mekanisme repair atau mereparasi.

Mekanisme repair dilakukan terhadap DNA sel yang dirusak oleh lingkungan, oleh radikal bebas di luar selain dari dalam tubuh juga. Proses repair berlangsung atas jasa kerja sejumlah enzim dan protein (asam amino) dalam tubuh.

Apabila terjadi kegagalan mekanisme repair terhadap kerusakan sel atau kejadian unrepair, itu yang menjadikan banyak sel tubuh menjadi sakit. Sel sakit ini yang kemudian bisa berkembang menjadi sel kanker, sel lekas menua, dan apoptosis, yakni bunuh diri sel.

Sel tubuh terbilang sakit apabila kejadian kerusakan sel (DNA) melebihi sel yang berhasil direpair. Maka penting meningkatkan mekanisme repair ini.

Kita tahu oleh karena untuk mekanisme repair ini dibutuhkan enzim dan protein, maka sampai sepanjang hayat, tubuh senantiasa membutuhkan asupan kedua nutrisi ini dari menu harian. Itu sebab mengapa menu harian kita, bahkan sampai usia lanjut, perlu doyan apa saja. Semakin kita suka apa saja di meja makan kita, semakin menyehatkan tubuh.

Namun faktanya, sebagian besar menu harian di meja makan kita sudah kekurangan banyak nutrien, zat gizi, termasuk enzim dan asam amino, oleh beberapa alasan. Sebab takut makan, atau kekurangan makan, makannya pilih-pilih (picky), atau karena semakin tua semakin sedikit makan, selain menu harian kurang beragam, kurang keanekaragamannya.

Tubuh orang dewasa, termasuk usia senior, butuh sekurangnya 1 Gram protein/Kg berat badan. Kalau berat badan 70 Kg, tubuh butuh 70 Gram protein. Sebagian kecil berasal dari protein hewani, sebagian besar dari protein nabati. Dan bukan pula sembarang protein melainkan seberapa bisa jenis protein yang lengkap kandungan asam aminonya, terutama asam amino esensial. Artinya asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh sendiri, jadi harus datang dari menu harian. Telur tergolong sumber asam-amino paling lengkap berisi seluruh jenis asam amino esensial (ada sembilan). Maka kita semua, segala umur, wajib mengonsumsi telur setiap hari.

Sekali lagi, semua proses menua dihambat oleh pilihan melakoni gaya hidup sehat. Memilih gaya hidup sehat, dan melakoninya setiap hari, cara tepat supaya lebih sehat, selain mudah-mudahan bisa mengulur umur lebih terentang panjang.

Salam Usia Emas,
Dr HANDRAWAN NADESUL
(Foto sahabat Pralopo Bakuh Mulyadi)

Mengenal Penyakit Tifus

Avatar photo

About Handawan Nadesul

Medical Doctor, Health Motivator, Health Book Writer and a Poet