Politisi Partai Keadilan Rakyat Malaysia, dari koalisi pendukung pemerintah memuji kemenangan Prabowo Subianto dan menghubungannya dengan kemenangan Dr. Anwar Ibrahim. “Selain bersahabat, Pak Prabowo dan Dato Anwar menanti jabatannya selama puluhan tahun, sempat tersingkir bahkan terpenjara, “ ungkapnya.
Seide.id – Mohd Fakhrulrazi Mohd Mokhtar adalah politisi Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia, mantan Anggota Dewan Meru di Selangor, 2018 – 2023. Dia alumni Universitas Al Bait Jordan. Dia pernah menjabat Wakil Ketua Pemimpin Pemuda Partai Amanah . Kini pindah partai dan berkiprah di Biro Internasional dan Pemantapan Agama PKR, yang didirikan dan dipimpin Dr. Anwar Ibrahim.
Ustadz Fakhrulrazi, panggilan akrab Sarjana Sastra Arab dan Pembangunan Manusia dari Universiti Putra Malaysia (UPM) ini sering diwawancarai televisi swasta Indonesia, tentang pemilihan presiden Indonesia 2024 lalu. Dan kemudian ramalannya untuk kemenangan Prabowo Subianto terbukti. Dia kembali ke Jakarta menyambangi putranya yang kuliah di Bogor, pekan ini.
“Sebelum terpilih menjadi presiden, sebelum namanya diumumkan, kami meyakini dia yang akan menang, meski ada persaingan sengit. Dukungan yang kuat dari rakyat menghasilkan kemenangan satu putaran. Menunjukkan harapan rakyat kepada Pak Prabowo cukup tinggi, ” katanya dalam wawancara eksklisuf dengan Seide.id di Jakarta, kemarin.
“Saya selalu mengamati perkembangan politik di Indonesia, dan membandingkannya dengan apa yang terjadi di Malaysia, ” katanya mengawali perbincangan.
Hal menarik dalam pengamatan politisi Partai keadilan Rakyat (PKR) Malaysia ini, penyerahan kekuasaan antara Jokowi ke Probowo berjalan lancar dan smooth. “Banyak elemen adegan yang menyentuh hati bagi kami warga Malaysia, ” katanya.
Disebutkan, setelah selesai Prabowo mengangkat sumpah, Jokowi langsung menanggalkan lencana presidennya. “Sungguh menyentuh hati, ” katanya.
Prosesi penobatan Prabowo Subianto menjadi Presiden RI memperlihatkan banyak kejutan. Dimana presiden terpilih itu, menaiki mobil Maung, karya anak bangsa, produksi dalam negeri. “Itu satu kejutan, yang membawa Wow-Factor, bukan hanya kepada Indonesia, melainkan juga luar Indonesia, ” jelasnya. “Presiden Indonesia sebelumnya bangga dengan kendaraan produk luar. Prabowo menunjukkan produk dalam negeri sejak hari pertama, ” komentarnya.
“Prabowo membawa fenomena, menunjukkan Indonesia bangsa yang gembilang, bermarwah dan mempunyai kekuatannya sendiri, ” tegas Ustadz Mohd Fakrulrazi.
Lebih jauh, Ustadz Fakrulrazi mengungkapkan, dalam tiga bulan, Prabowo membawa nilai nasionalisme tinggi di Indonesia.
Selain itu, sisi lain menarik juga munculnya Gibran Rakabuming Rakha, sebagai wakil presiden yang ikut turun ke lapangan. “Selama ini, Wakil Presiden kurang menonjol dan berperan, hanya menunggu dan menggantikan tugas. Sedangkan Gibran aktif berperan sebagai wakil yang turun ke lapangan, menyantuni warga dan memberikan arahan arahan yang jelas. Dia pemimpin yang membumi, ” ucapnya.
Dengan kehadiran langsung ke lapangan dan bersentuhan dengan publik, memberikan harapan bagi rakyat yang tak mendapat keadilan.
“Faktor usia menentukan juga. Karena muda dan dia enerjik, ” jelasnya. Sementara wakil wakil presiden Indonesia sebelumnya termasuk “remaja purba” – katanya dengan nada seloroh.
Ustadz Fakhrulrazi bin Mokd Mokhtar saat berjumpa dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra (foto: dok. pribadi)
Pilihan Prabowo mendapatkan pasangan Gibran sebagai hal yang menarik di mata Ustaz Fakhrulrazi. “Kita ingat Sultan Alfatih jatuhkan Constantinopel di usia 21 tahun. Dibandingkan Alfatih, Gibran tak muda lagi. Tapi sekarang dia menjadi ikon muda. Jadi simbol anak muda di Asia, ” tegasnya .
Membandingkan dengan negerinya, dia menyatakan, “Kami pun di Malaysia pun masih dipimpin ‘remaja purba’. Perdana Menteri Dr. Anwar Ibrahim, 76 tahun, Wakil Perdana Menteri Dato Zahid Hamidi 72 tahun. Bahkan Malaysia malah menciptakan record PM tertua di dunia. Dr Mahathir Mohamad memerintah di usia 92 tahun, ” ungkapnya
Menurut Ustaz Fakhrulazi, prestasi para pemimpin Malayisa memang hebat. “Tapi dalam memberi ruang kepada politisi muda, Malaysia belum seberani Indonesia, ” akuinya. “Nampaknya kami menunggu gelombang besar, untuk munculnya perubahan dan pemimpin baru, ” jelasnya.
Diungkapkannya, Malaysia baru melewati krisis kepemimpinan dan keributan dimana dalam lima tahun berganti tiga perdana menteri. “Sisi baiknya di Malaysia keributan hanya di antara politisi. Kami ada Raja, Yang Dipertuan Agung, simbol persatuan yang mengawal dan mengatasi kebuntuan politik dan menjamin ketenteraman rakyat, ” jelasnya.
Ustadz Fakhrulrazi bersama Dr. Anwar Ibrahim (foto dok pribadi)
Selain krisis kepemimpinan, Malaysia juga menghadapi pandemi Covid-19, dan kesulitan ekonomi – sebagaimana dunia lainnya . “Semua terjadi bersamaan dan sangat berdampak bagi rakyat kami, ” jelasnya.
Perkembangan politik di Indonesia memberikan pelajaran bagi Malaysia. Bahwa pertentangan keras di pemilihan presiden berhenti, setelah pemilihan presiden berakhir. Rakyat kembali bekerja seperti sedia kala. “Ya, masih ada sisa sisa (konflik)nya. Tapi tak banyak . Mayoritas sama sama mau membangun negara, itu bagus sekali, ” jelasnya.
Ustadz memuji pemerintahan Prabowo yang membuka pintu bagi semua politisi dan semua partai untuk memberikan kontribusi kepada negara dengan perannya masing masing. “Kawan dan lawan semua dirangkul, itu yang layak diteladani negara ASEAN lain, ” katanya.
Presiden Jokowi telah mematangkan kepribadian Prabowo setelah memberikan kesempatan mantan lawan pertarungannya dalam satu pemerintahan. “Jokowi itu layak disebut sebagai Bapak Perubahan dan Bapak Nasionalisme, ” jelasnya.
Dia mengenangkan Prabowo sebagai politisi yang setia. “Saat menerima jabatan Menteri Pertahanan dia bisa mengambil alih kekuasaan. Dia menguasai militer. Tapi tidak dilakukannya. Dia amanah dan dia ikhlas, bersungguh sungguh dalam melaksanakan tugas. Mengerjakannya perintah sebaik baiknya, ” katanya.
“Loyalitas Prabowo kepada pemimpinnya, tak disangsikan lagi, ” jelasnya. “Komitemennya kepada bangsa pun begitu. Sebagai militer dia sudah menunjukan patriotnya, ” katanya
Lebih jauh, dalam kacamata Ustaz, Prabowo sangat teruji sebagai pemimpin dan politisi yang matang. “Dia pernah disingkirkan, dihina, dipermalukan bahkan dipisahkan dari keluarganya. Kini Allah membalas keikhlasannya”.
Bagaimana kondisi pemerintahan Dr Anwar Ibrahim kini? tanya Seide.id
Dari hari ke hari dukungan kepada Dato’ Anwar semkain meningkat, Sekarang mendapat dukungan dua per tiga parlemen. Dari partai di Sabah dan Serawak, dari UMNO, dan lainnya, katanya. “Kami meyakini stabilitas ini akan berlanjut, meski ada partai yang mencoba menggagalkan kepada Dr. Anwar Ibrahim, ” ujarnya.
Diungkapkannya, negara bagian yang dikuasai oposisi tidak membaik kesejahterannya dan ada banyak kasus dan fitnah yang merugikan. “Hal mana menambah dukungan untuk Dato’ Anwar Ibrahim, ” ungkapnya.
Ditanya prospek kepemimpinan Dr. Anwar Ibrahim, Ustaz meyakini, Politisi PKR itu akan bertahan sampai akhir, bahkan bisa berlanjut. Meski tetap dalam pemerintah koalisi. “Saat ini dukungan UMNO dan DAP cukup kuat mendukung Anwar, selain PKR, ” katanya.
Diakuinya, di internal koalisi sempat ada penolakan atas kehadiran DAP, tapi sekarang makin membaik. Kini sudah bersatu dan membuat program bersama – jelasnya.
Adakah politisi Malaysia yang mengimbangi Dr. Anwar Ibrahim?
“Belum ada lagi. Sejauh ini, belum ada tokoh anak muda yang dianggap layak sebagai pengganti Dr. Anwar. Beredar nama nama, tapi ketokohannya masih jauh.
“Keberuntungan saat ini, belum ada yang menyamai kharisma Dr Anwar Ibrahim, sehingga posisinya kuat hingga pemilu mendatang, “ tambah Ustadz Fakrulrazi. Menurut dia, seorang tokoh politik yang akan memimpin negara tak hanya popular di negeri sendiri, tapi juga harus diperhitungkan di kawasan dan dunia internasional.
Menutup percakapan, Mohd Fakhrulrazi bin Mohd Mokhtar menyatakan ada kebetulan politik di dua negara serumpun, Malaysia dan Indonesia .
“Baik pun Dato Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo Subianto sama sama menanti puluhan tahun. Anwar Ibrahim menanti 24 tahun sejak disebut sebagai calon pemimpin Malaysia. Pak Prabowo 18 tahun. Dua duanya mengalami masa disingkirkan, terasing, diterjang fitnah, menjadi oposisi. Bahkan Dr. Anwar terpenjara, pada akhirnya sampai ke posisi puncak, ” katanya.
Kebetulan lainnya, Prabowo juga bersahabat dengan Yang Dipertuan Agung, Sultan Ibrahim dari Johor. “Suatu kebetulan yang mengharukan dan menyentuh hati, ” ungkapnya. (dms)