MUHAMAD AM
1
Saat Lira Turki jatuh nilainya hingga 20% pada Oktober 2021 lalu, rupiah masih amat stabil. Kita sama sekali tidak merasakan kenaikan harga yang tajam, sedangkan berbagai berita saat itu menyebutkan, rakyat Turki menderita.
Karena itu Bloomberg pada Oktober 2021 lalu menilai, rupiah berpotensi menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia dalam sisa tiga bulan terakhir tahun ini. Prospek ini seiring dengan tren kasus Covid-19 yang terkendali dan surplus neraca perdagangan.
2
Utang Indonesia luar biasa. Akibat Covid-19, seluruh negara berutang, untuk menutupi penurunan pendapatan, dan peningkatan belanja untuk penanganan Covid. Tapi kalau berutang dilakukan tidak dengan kepanikan, tapi dengan perhitungan yang amat matang, utang tidak menjatuhkan, tapi justru menguatkan.
Indonesia merupakan satu dari sedikit negara, yang berutang secara luar biasa. Semua dilakukan, dengan perhitungan yang matang. Utang itu hanya untuk 3 tahun krisis ini saja, dan dilakukan dengan akuntabel dan kehati-hatian yang tinggi. Itulah yang dilakukan Indonesia, seperti yang dijelaskan oleh Sri Mulyani Indrawati.
Untuk Indonesia, berutang tidak harus berarti turunnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Sebaliknya, berutang bisa dilakukan secara hati-hati dan luar biasa, yang justru meningkatkan kepercayaan terhadap Indonesia.
3
Dalam grup tertutup, seorang teman baru-baru ini menulis tentang ancaman terhadap rupiah. Dia menyimpulkan, pemerintah Indonesia telah melakukan langkah yang keliru dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, sehingga saat ini rupiah jatuh. Entah bagaimana dia menyimpulkan kejatuhan itu.
Saya tunjukkan bagaimana harga melangit di Turki, sedangkan harga di Indonesia amat stabil. Dia bilang, kenapa bandingkan dengan Turki yang jauh? Bandingkan dengan negara-negara tetangga terdekat. Lha, Indonesia tetap di atas mereka kok.
Membandingkan dengan Turki itu penting. Mengapa? Karena banyak teman menyampaikan, yang pada intinya, Jokowi yang dioloj-olok planga-plongo, sedangkan Erdogan cerdas dan berani.
4
Menjelang akhir Agustus 2018, teman dosen Kimia ITB menulis, Indonesia menuju kebangkrutan. Saat itu harga dolar dalam rupiah hampir menembus Rp 15.000, yang dianggapnya batas psikologis untuk kepanikan.
Saya tunjukkan, kita bisa bandingkan dengan harga rupiah pada tanggal Jokowi dilantik, dan Erdogan juga mulai di waktu yang kira-kira sama, yaitu 20 Oktober 2014. Dibanding harga di tanggal itu, harga dolar dalam rupiah naik 21,3%. Sedangkan harga dolar dalam Lira Turki naik 196% yang artinya hampir 3 kali lipat! Bandingkan, 1,2 kali dibandingkan dengan 3 kali.
Pada 2019, harga dolar sempat turun lagi hingga Rp 13.500.
Pada 20 Agustus 2020, teman yang lain menunjukkan harga dolar yang mencapai Rp 14.800 rupiah. Dan itu salah Jokowi. Sekali lagi saya tunjukkan, dibanding saat Jokowi dilantik, harga dolar dalam rupiah naik hanya 22,5 %, sedangkan harga dolar dalam Lira Turki naik hingga 222,8% alias 3,2 kali lipat!
Bagaimana hari ini, 13 Desember 2021? Dibandingkan dengan harganya pada saat Jokowi dilantik 20 Oktober 2014, harga dolar dalam rupiah naik 18,2%, sedangkan harga dolar dalam Lira Turki naik sebesar 492,6% atau hampir 6 kali lipat! Karena itu terjadi demo rakyat yang besar di Turki, sedangkan demo di Indonesia lewat hari buruh dan reuni 212 dilakukan dengan malu-malu kucing.
5
Kita tidak perlu marah terhadap teman-teman kita yang masih saja menyebarkan fitnah dan kebencian. Masa kita marah kepada teman kita yang bodoh? Mereka itu korban politisi busuk penyebar kebohongan, dan mereka lebih layak untuk dikasihani.
Tapi saya marah kepada Fadel Muhammad yang mengendalikan aksi borong dolar 20 tahun lalu, untuk menjatuhkan Gus Dur dengan dana Rp 4T. Dan saya semakin marah karena Fadel begitu bangganya dengan keberhasilan 20 tahun lalu itu, dan sekarang ingin mengulanginya dengan mengatakan: “Pecat Sri Mulyani!”
Dia berharap, teriakan berikutnya akan berhasil seperti 20 tahun lalu: “Jatuhkan Jokowi!” Dia mencemaskan utang BLBI-nya yang masih besar, padahal dia pengen ngemplang, sambil berharap rakyat melupakan.