VOLODYMYR ZELENSKYY mungkin tidak pernah sepopuler sekarang di Ukraina. Namun sebelum perang dengan Rusia, banyak orang sebangsanya tidak puas dengan kepala negara mereka. Dia tidak dapat memenuhi janjinya yang terlalu ambisius ketika dia menjabat tiga tahun lalu: bahwa dia akan mengakhiri konflik di timur negara itu.
Kemajuan yang dibayangkan dalam perjanjian Minsk — yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik di Ukraina timur — gagal terwujud; sebaliknya, kesepakatan secara bertahap, hancur sama sekali.
Dan kemudian ada skandal Pandora Papers. Laporan investigasi, yang dilakukan oleh jaringan jurnalis internasional, mengungkapkan, antara lain, Zelenskyy memiliki hubungan dengan perusahaan lepas pantai.
Menurut laporan itu, mitra bisnis lama Zelenskyy – yang kemudian menjadi ajudan utama presiden – menginvestasikan sebagian pendapatannya di real estate kelas atas London, sementara istri sang presiden, Olena dikatakan sebagai penerima manfaat dari salah satu perusahaan lepas pantai.
Pada akhir 1970-an Ronald Reagan dipandang sebagai manusia yang sudah melewati masa kejayaannya. Dia sudah dua kali gagal memenangkan pemilihan sebagai calon presiden dari Partai Republik, kalah dari Richard Nixon pada tahun 1968 dan Gerald Ford pada tahun 1976.
Namun kemudian, pada tahun 1979, Uni Soviet menginvasi Afganistan, Perang Dingin berkobar lagi, dan setahun kemudian Reagan menang dalam pemilu AS melawan petahana Jimmy Carter.
Lebih dari empat dekade kemudian, setelah serangan Rusia di Ukraina, dunia menghadapi versi baru Perang Dingin. Dan peran Volodymyr Zelenskyy di dalamnya belum dapat diramalkan. – DW/dms