Wagiman Deep Melawan FPI dengan Parodi

Warga medsos, utamanya Twitter, tentu tidak asing dengan sosok Wagiman Deep, akun yang menyebut dirinya sebagai Punk5 (panglima) laskar FPI-Pejuhwangan. Jauh sebelum Nikita Mirzani secara bernyali melakukan perlawanan terhadap Habib Rizieq, sejak 2010 Wagiman Depp sudah secara massif dan konsisten melawan FPI dengan parodi dan humor-humor satirenya. Sebuah perlawanan panjang yang membuat ormas tersebut berang sekaligus tergradasi menjadi bahan guyonan. Berikut wawancara tertulis dengan sosok di balik Wagiman Deep, yang menetap di Jawa Tengah.

Sejak kapan persisnya Anda menjelma Wagiman Deep?

Wagiman Deep lahir tahun 2010, awalnya di Facebook, ketika arogansi ormas FPI dan laskarnya yang mengatasnamakan agama sudah di luar batas kewajaran. Menurut saya itu harus dilawan. Harus dikoreksi. Saya memilih parodi dan humor satire sebagai bentuk perlawanan karena tidak ingin frontal tapi juga supaya bisa bersenang-senang, bisa gelut sambil ketawa-ketiwi. Karena di Facebook banyak kendala, Wagiman hijrah ke Twitter tahun 2017 bersamaan dengan keramaian Pilpres dilanjut Pilgub DKI yang sarat dengan muatan politik keagamaan.

Kenapa pakai nama Wagiman Deep dan mengaku bagian dari FPI tapi ujungnya justru mengkritisi secara koplak dan humoristik?

Wagiman itu nama khas anak kampung dan Deep saya ambil dari nama aktor Amerika yang dalam setiap penampilannya slenge’an. Jadi, Wagiman Deep itu wujud seorang laskar kampungan yang kemlinthi atau gegayaan doank. Ya, saya mewujudkan diri sebagai sosok laskar FPI dengan mindset bahlul, yang hanya mendengar apa kata pemimpinnya, hingga kadang di luar nalar atau logika dalam berfikir. Melalui Wagiman Deep saya bisa dengan santai mengolok-olok bahwa orang yang mau-maunya berpikir bodoh dan mengamalkan kebodohan itu hanya akan jadi bahan tertawaan orang. Intinya, saya ingin mengajak yang orang Jawa bilang, “Mbok ayo aja goblok!.”  Kritik dan olok-olok yang disampaikan Wagiman Deep hampir seluruhnya dalam bentuk parodi dan humor satire. Tajam dan ngeselin, tapi tidak melukai. Awokwokwokwok

Bagaimana sikap ormas yang Anda bikin parodi satire dan bagaimana Anda menghadapinya?

Karena FPI pada dasarnya memang garang, waktu saya parodikan tentu saja meradang. Namanya juga ormas galak, saya diburu dan diancam macam-macam. Kalau saya ya tetep selow saja. Diancam dibunuh, saya bilang nggak usah dibunuhlah toh nantinya saya mati sendiri. Diancam mau dikarungin, ya saya pesen tolong karungnya yang baru, kalau karung bekas saya alergi debu. Saya ndagel aja, tidak pernah menanggapi serius. Dengan humor ngeselin begitu, yang ngancem memang tambah jengkel. Tapi saya ya selow aja. Muehehe…

Pernahkah akun Twitter Anda di-hack, di-suspend atau dilaporkan ke polisi?

Di-hack, di-RAS, di-suspend dan dikloning sudah sering. Tapi ya biarin saja. Twitter kan bukan punya Wagiman. Di situ Wagiman cuma numpang barengan dengan akun-akun yang punya hak sama untuk nge-RAS, ngeblokir dan seterusnya. Kalau akun mati ya bikin lagi. Alhamdulilah follower selalu balik lagi, malah tambah banyak. Juga sudah siap dengan akun cadangan. Selow saja. Kalau dilaporkan ke polisi alhamdulillah belum pernah. Tapi ancaman persekusi dari perorangan dulu sering saya alami sejak di Facebook maupun Twitter. Karena walaupun saya pakai nama Wagiman Deep, sebagian orang tahu identitas saya. Ya nggak masalah. Itu risiko yang mesti saya hadapi. Melawan kerumunan orang galak itu harus berani selow. Muehehe…

Sebenarnya apa sih tujuan Wagiman Deep?

Tujuan utama bikin tokoh Wagiman Deep itu ya untuk meluapkan keprihatinan, kejengkelan dan perlawanan dengan cara ndagel. Itu saja. Melawan kebodohan massal dengan dagelan, menurut saya, selain tidak bikin capek juga menyenangkan. Intinya, kalau bisa didagelkan kenapa harus serius? Seperti kata Didi Kempot, jogetin aja. Muehehe

Selain itu, saya juga ingin menyampaikan pesan bahwa untuk menghadapi hoaks yang beredar kita jangan buru buru mengambil kesimpulan hanya karena ingin viral atau dianggap hebat. Dalam menyampaikan pendapat, komentar maupun buah pikiran, harus dalam koridor kebenaran obyektif tanpa harus menghakimi.

Apakah Anda mendapatkan uang dari menjadi Wagiman Deep? 

Tidak. Saya sama sekali tidak mendapatkan uang dari menjadi Wagiman Deep. Karena orientasi saya ya hanya untuk bersenang-senang saja. Tidak untuk nyari uang. Malah harus keluar ongkos pulsa, diancam sana-sini, sering dibuli netijen yang blom pa’am dengan satire-satire Wagiman karena mengira Wagiman bener-bener laskar ormas dan lain sebagainya. Jadi, Wagiman Deep itu bukan alat untuk nyari duit, karena dia bukan karyawan atau boss saya. Muehehe…

Di akun Wagiman Deep dan Komik Selow, Anda bekerja sendiri atau dibantu tim admin?

Di Wagiman Deep saya bekerja sendiri. Di Komik Selow pun begitu. Ide yang ada di otak saya kemudian saya suruh mengkomikkan teman. Setiap detilnya dari saya, adminnya juga saya sendiri. Selain tidak punya dana untuk menggaji admin, saya tidak ingin admin ikut kena sleding persekusi gara-gara ulah Wagiman.

Setelah FPI dilarang, sekarang ini apa dan siapa yang perlu diparodi  Wagiman Deep?

Wagiman Deep akan tetap memparodikan diri sebagai seorang panglima laskar yang bahlul, komandan koplak yang siap melakukan suwiping apa saja dengan humor-humor satire. Sejak FPI dilarang, Wagiman ganti kostum, tidak lagi berseragam putih khas laskar tapi pakai baju ijo mirip serdadu Korea. Muehehe. Kalau misalnya ormas galak itu bangkit dengan nama lain, Wagiman akan mendagelkan mereka lagi. Kalau sekarang ini Wagiman lebih mengolok-olok ulah orang dan tokoh yang dengen enteng menyebar hoak, mengumbar kebencian, membanggakan ketololan. Sebab, menurut Buya Syafi’i Ma’arif, medsos itu dikuasai orang tidak waras, oleh karena itu orang-orang yang waras jangan diam. Karena saya tawaddu pada Buya Syafi’i Ma’arif dan merasa termasuk orang waras, maka Wagiman Deep tidak bisa tinggal diam. 

Wagiman Deep juga membidani kelahiran Laskar Berbagi Kasih Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan? Sejak kapan didirikan dan siapa donaturnya?

Laskar Berbagi Kasih Indonesia saya dirikan bersama seorang teman dua tahun lalu. Ini adalah gerakan sosial non-donasi juga bukan gerakan politik. Tidak ada donaturnya, murni dari kantong sendiri, walau akhirnya dalam perjalanannya ada beberapa simpatisan yang kadang ikut berdonasi, istilahnya mereka titip untuk diamanahkan. Itupun kami tidak pernah meminta. Alhamdulillah, sekarang ini gerakan sosial itu sudah menyebar di penjuru daerah. Relawannya sudah ratusan, mungkin bahkan ribuan. Kebaikan itu ternyata bisa menular, bisa menjadi pandemi juga. Satu kebaikan bisa menular jadi ratusan bahkan ribuan kebaikan. Sayangnya, kebencian juga bisa menular jadi pandemi. Tapi ya selow saja. Dagelkan saja…, awokawokwokwok….

Belakangan ini Wagiman Deep terkesan mendukung Ganjar Pranowo maju Capres 2024. Kenapa?

Hahahaha…, iya ya. Saya cenderung ke Pak GP karena selain sama-sama orang Jateng, saya suka bliyow. Pak GP itu pemimpin yang responsive, yang cepat tanggap, tegas dan Pancasilais. Menurut saya, Pak GP layak jadi presiden. Sayangnya bliyow itu bokek, nggak punya banyak duit…, muehehe…

Kok tau kalau Pak GP nggak punya banyak duit?

Lha Wagiman sudah mendukung tapi nggak pernah dikasih duit. Apa kalau bukan bokek? Awokawokwokwok. Tapi buat saya mendukung Pak GP itu bukan karena ingin dikasih duit. Ya karena itu tadi, sama-sama orang Jateng, dan menurut saya sampai hari ini belum ada tokoh lain yang rekam jejaknya sebaik Pak GP.

Di dunia nyata, apa sih profesi Anda?

Profesi saya di dunia nyata? Hmmm…, saya ini cuma seorang pejuang hidup. ***

Avatar photo

About Harry Tjahjono

Jurnalis, Novelis, Pencipta Lagu, Penghayat Humor, Penulis Skenario Serial Si Doel Anak Sekolahan, Penerima Piala Maya dan Piala Citra 2020 untuk Lagu Harta Berharga sebagai Theme Song Film Keluarga Cemara