Seide.id – Ada orang yang ingin hidup seribu tahun lagi, itu kata Chairil Anwar. Ada pula yang bicara, bahwa angka itu hanya bilangan. Sesungguhnya, yang utama dan penting itu, hidup yang bermakna. “Urip iku urup.” Tapi apakah kita juga siap sedia, jika sewaktu-waktu menghadap kepada Allah Sang Pencipta?
“Nanti dulu, anak-anak masih kecil, belum ada yang mentas. Butuh kita, bimbingan orangtua.”
“Jika boleh meminta, kita ingin mati tanpa sakit dan tanpa merepotkan orang lain.”
Berjuta permintaan, keinginan, dan harapan dari berjuta orang. Tapi sesungguhnya hidup dan mati itu domain Allah. Semua itu anugerah-Nya.
Kenapa harus mengatur Allah agar menuruti permintaan kita?
Sesungguhnya, kita juga sadar dan pahami, “hidup itu ‘mung mampir ngombe’ alias numpang minum.” Hanya sementara. Sehingga kita dituntut agar memanfaatkan waktu yang pendek itu dan mengisinya dengan hal yang baik, positif, dan berguna bagi sesama.
Jika usia itu bilangan, karena yang utama itu makna, tidak seharusnya kita menunda-nunda pekerjaan dan membuang waktu secara percuma. Sehingga hidup ini ‘muspra’ alias sia-sia.
Hidup yang sungguh bermakna itu, jika kita mengeksplorasi diri, bakat dan talenta yang dianugerahkan Allah agar berguna bagi sesama. “Urip iku urup,” tapi dari mana sumber api jiwa itu agar selalu menyala?
Sumber api jiwa itu sesungguhnya dari anugerah Allah, ketika hidup ini diorientasikan untuk melayani Allah. Kita memberikan yang terbaik dari hidup kita pada sesama sebagai ungkapan kerinduan kita pada Allah.
Ketika merindu pada Allah, kita dapat membaca Kitab Suci, berdoa, beribadah, atau menghadirkan Allah dalam semangat pelayanan pada keluarga dan sesama yang didasari kasih.
Sesungguhnya, semangat kasih itu yang memampukan kita untuk rela berkorban dan ikhlas hati.
Ketika hidup ini sebagai ungkapan kerinduan pada Allah, hati kita selalu dipenuhi kasih-Nya. Sekali pun didera badai kehidupan atau menghadapi ancaman kematian, kita tidak takut. Kematian itu yang akan membawa kita untuk segera bertemu dengan pujaan hati, Kekasih Sejati, Allah Yang Kekal.
Kita adalah milik-Nya!
…
Mas Redjo /Red-Joss