Washington Square Arch

Seide.id- Mau jalan-jalan ke Arc de Triomphe, Paris, selagi berada di New York City? Jangan khawatir. Bisa kok! Tak usah repot mengurus visa maupun merogoh kocek untuk membeli tiket pesawat. Datang saja ke Washington Square Park, lahan hijau terbuka yang terbesar di Kawasan Greenwich Village, Lower Manhattan, NYC.

Yang menarik, di taman seluas 39.500 meter persegi ini berdiri kokoh Washinghton Square Arch. Awalnya, gapura melengkung ini terbuat dari kayu, yang didirikan tahun 1889 guna merayakan 100 tahun dilantiknya George Washington sebagai Presiden AS pertama.

Barulah 3 tahun kemudian diganti dengan gapura permanen nan megah terbuat dari marmer Tuckahoe, marmer Italia kualitas terbaik. Karya Stanford White, arsitek kenamaan AS yang antara lain juga mendesain Rosecliff, Roosevelt Island, Newport dan Madison Square Garden, boleh dibilang merupakan replika dari Arc de Triomphe di kota mode dunia, Paris.

Tahun 1918, dua patung George Washington ikut ditempatkan di sisi kiri dan kanan gapura berukuran tinggi 22,5 meter dan lebar 17 meter ini. Patung sebagai komandan perang merupakan karya pemahat  Hermon A. MacNeil, sedangkan patung George Washington sebagai Presiden AS merupakan hasil karya Alexander Stirling Calder.

Bersamaan dengan patung tersebut dituliskan pula semboyan hidup George Washington, yakni Exitus acta probat (=The end justifies the means). Juga lambang kebesaran (coat of arms) berupa 3 bintang dan 2 garis, yang menginspirasi bendera Amerika bergambar bintang dan garis.

Tak banyak yang tahu kalau di sisi Barat gerbang melengkung ini terdapat sebuah pintu kecil yang merupakan akses masuk ke tangga berbentuk spiral. Tangga itu sendiri terdiri dari 102 anak tangga  menuju puncak.

Dari puncak tangga itulah orang bisa melihat pemandangan Manhattan yang tak perlu diragukan lagi pasti sangat menarik. Saat berjalan menyusuri taman ke arah Barat, kita pun akan melewati patung Giuseppe Garibaldi. Salah seorang pahlawan Italia yang sempat tinggal dalam pengasingan di New York City.

Di belakang gapura, atau tepatnya di tengah taman ini terdapat fountain. Saat musim panas air mancur ini menjadi semacam “gula” bagi para pengunjung untuk mencari kesejukan dengan kecipak-cipuk bermain air. Sedangkan di musim dingin, seperti air mancur pada umumnya, aliran fountain ini pun dimatikan.  

Keberadaan Washington Square Arch ini boleh jadi sedemikian popular karena lokasinya di Washington Square Park yang merupakan tempat ngumpul yang paling diminati, terutama di kalangan anak muda dan mahasiswa.

Maklum, sebagian besar gedung-gedung kuno nan megah di sekeliling taman ini dimiliki oleh New York University, salah satu institusi pendidikan terbesar dan tertua di Amerika. Di sekeliling taman tersebut juga terdapat berbagai kafe, bahkan tempat manggung para artis terkenal. Sebut saja Joan Batez, bahkan Madonna.

Padahal di awal abad 19, Washington Square Park menjadi semacam kuburan massal bagi para korban tak dikenal saat endemik demam kuning merebak di seantero NY tahun 1822. Konon sekitar 20.000 jasad terkubur di bawah taman ini. (Puspa)

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.