Penegak hukum sedang mengincar operator kripto yang dianggap sekuritas dan kecurangan lain. Dua operator dunia terbesar Coinbase dan Binance sudah masuk penyelidikan.
Ini peringatan agak serius, dengan catatan, serangan terhadap aset kripto saat ini terencana dan didukung negara. Dua perusahaan bursa kripto raksasa, Coinbase dan Binance sedang bermasalah dengan SEC ( Komissi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat). Keduanya dituduh memperdagangkan kripto sekuritas tanpa izin. Binance lebih berat dengan 13 tuduhan, termasuk pemiliknya CZ. Namun, keduanya menolak tuduhan dengan cara melawan dan bergerak.
Penyelesaian tuduhan ini biasanya berhenti pada denda yang biasa dikumpulkan SEC yang tampaknya menjadi alasan lembaga ini aktif mengejar operator kripto. (Sebagai catatan, hingga tahun lalu saja, SEC telah mengumpulkan uang denda sebesar Rp 221 triliun.)
Jadi, jika SEC tidak serius amat mengejar para operator kripto untuk menghabisi bisnis ini, rasanya akan baik-baik saja. Seperti biasanya. Seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun jika SEC serius mengejar operator kripto untuk “ dikerdilkan” agar tak mengganggukeberadaan perbankan negara, ini baru masalah besar.
Misal SEC bekerjasama dengan FBI, Kejaksaan dan “mempengaruhi” anggota kongres Amerika, maka meski para operator kripto melawan, pemerintah bisa membekukan aset kripto yang ada di dompet operator. Caranya tentu tidak sulit. Seperti saat ini, semua polisi dan regulator keuangan Eropa, sedang mengejar Binance dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.
Binance dikejar sebetulnya bukan soal kripto sekuritas saja, melainkan permainan pemindahan uang yang dilakukan bos Binance serta kecurigaan dunia bahwa Binance adalah kripto milik sebuah negara bernama Tiongkok atau China. Kebetulan Guangying Chen diidentifikasi sebagai pemegang saham tunggal dari berbagai perusahaan yang teregistrasi Binance di Eropa.
Selain itu, SEC yang didukung negara Amerika Serikat, bisa bekerjasama dengan teknologi raksasa seperti Apple, MicroSoft atau Google untuk diperintahkan merebut aset digital operator kripto dengan memindai perangkat, lalu menyerahkan kunci pribadi atau password pemilik dompet kripto seluruh dunia, untuk diambil dananya.
Namun jika SEC tidak serius memberantas kripto – dan hanya perlu mendenda operator kripto bandel- maka peringatan agak serius di awal tulisan ini, abaikan saja. Ini sekedar peringatan untuk berjaga-jaga.
Agar aman, sebaiknya jangan teralalu royal berinvestasi di kripto saat-saat ini meski harga kripto sedang pesta diskon. Sebaiknya tetap berinvestasi dengan cerdas.
Caranya, perkecil jumlah aset kripto anda. Misalnya dari puluhan aset, jadikan 2-3 koin saja. Misalnya hanya menyimpan Bitcoin, Ethereum dan Ripple/XRP atau PAXG. Mulai pikirkan pindah bursa dari luar negeri ke dalam negeri, agar jika terjadi sesuatu, anda mudah mengurusnya. Bursa dalam negeri, biasanya juga bertanggungjawab terhadap investornya. Dan negara akan cawe-cawe.
Kalau anda masih menyimpan dompet di bursa luar negeri. wasalam.
https://seide.id/cara-memilih-aset-kripto-yang-baik/
https://seide.id/mengenal-tes-howey-dan-token-sekuritas/