Seorang teman, kerap membuat ungkapan singkat, lugas dan kocak untuk mengkritisi tentang situasi yang terjadi di sekitar. Ungkapan bernada gurau itu bergaya seolah-olah sedang menasehati anaknya.
Suatu kali ungkapannya tentang kesepian. Bunyinya kurang-lebih begini: “Nak, di zaman sekarang ini, kau harus punya kesibukan atau menyibukkan diri dengan kegiatan positif yang bemanfa’at untuk diri sendiri, syukur-syukur juga bagi orang lain. Supaya kamu tak kesepian di tengah-tengah keramaian”
Aku jadi teringat pada lagu Chrisye yang syairnya -kalau tak salah- ditulis oleh Guruh Soekarno dalam lagu “Anak Jalanan”
..Anak jalanan kumbang Metropolitan
Selalu ramai dalam kesepian
Anak jalanan korban kemunafikan
Selalu kesepian di keramaian.
Lalu, ungkapan guraunya, aku komentari, aku bilang bahwa komentarku agak ‘mencong’ sedikit.
Bahwa beberapa tahun lalu, ketika aku menjemput anak bungsuku yang berusia SD, sesampai di rumah, mesin kendaraan aku matikan. Area di sekitar perumahan kami, memang masih sepi (waktu itu) di siang hari.
Ketika hendak turun dari kendaran, si bungsu mencegahku. Mengajakku memejamkan mata beberapa detik, dagunya terangkat sedikit, sambil tersenyum tipis, seperti menikmati sesuatu.
Aku tertegun. Itu namanya: “Sound of Silence“, nak. Kau sudah bisa menikmatinya, semuda ini?…
Komentarku, dikomentari lagi, bahwa anakku sudah punya kepekaan luar biasa dalam usia semuda itu.
Lalu, tentang Sound of Silence, yang adalah judul lagu Simon & Garfunkel itu, dia berkata bahwa selain Bob Dylan yang meraih Nobel itu, ..Simon & Garfungkel pun layak memperoleh kehormatan yang sama. Ketika Bob Dylan meraih Nobel, banyak yang ngedumel, bahwa banyak musisi lain yang musiknya setara atau bahkan lebih dahsyat dibanding Bob.
Lucu. Karena menurutku, bukan semata-mata musiknya yang menyebabkan dia layak diganjar penghargaan, tapi syair-syair lagunya. Musiknya sih yaa,…seperti musik trobadur pada umumnya.
Ketika temanku berkata bahwa Simon & Garfunkel pun layak memperoleh Nobel karena kedahsyatan syair-syair lagunya,…aku setuju belaka.
Sebetulnya, ada satu musisi lagi, dengan musik relatif sederhana yang aku suka, yaitu: Cat Stevens.
Lagu-lagunya juga kerap menjadi hit dunia. Di sini kita pada tahun ’70-80an mengenalnya lewat hits-hitsnya, antara lain: “Morning has broken (yang religius)”, “Oh Very Young“, “Moon Shadow” dan ” Wild World “.
Bob Dylan yang nama aslinya Robert Alan Zimerman, mengidolakan penyair Dylan Thomas (yang dipakai menjadi nama panggungnya). Paul Simon -yang menulis sebagian besar syair lagu Simon & Garfunkel- mengidolakan penyair Robert Frost. Aku tak tahu Cat Stevens mengidolakan siapa. Tapi syair-syair lagunya cenderung religius.
Kemudian dia menjadi mualaf.
Lagunya yang berjudul: Wild World, tadinya aku kira cerita tentang seorang ayah yang menasehati anak gadis remajanya yang sedang berangkat dewasa. Ternyata aku salah.
Kata mbah google, lagu itu adalah lagu untuk seorang kekasih bernama D’Arbanville yang pergi meninggalkannya.
D’Arbanville juga dibuatkan lagu dengan judul: “Lady d’Arbanville”. Yang dari namanya kuduga orang Prancis Hlaa,…aku menduga Wild World itu nasehat untuk anaknya karena ada sya’ir begini: “I will always remember you like a child girl“
…setelah aku ‘tersesat’ ke dalam dirimu/ kau berkata bahwa kau ingin memulai sesuatu yg baru
Itu menghancurkan hatiku
membuarku sangat berduka.
…jika kau ingin pergi, tolonglah berhati-hatilah
Aku harap kau mendapatkan teman yg baik
sebab, kebaikan dengan mudahnya berubah menjadi keburukan, di luar sana.
…sayang, dunia di luar sana itu liar, sungguh liar
tak bisa kau taklukkan hanya dengan senyum manismu.
…sayang, dunia di luar sana itu liar, sungguh liar
aku akan selalu mengingatmu sebagai seorang gadis kecil…
Kata dokter, olahraga yang tak berbahaya dan aman bagi usia berapa saja adalah jalan kaki dan…menyanyi.
“Haah,…menyanyi dok?”
“Iya. Bapak suka menyanyi?”
“Suka dok. Entahlah suara saya bagus atau tidak”
“Bukan urusan bagus atau tidaknya. Tapi menyanyi itu bagus. Apalagi hal itu menyenangkan. Entahlah, sudah ada atau belum penelitiannya secara komprehensif. Tapi paling tidak menyanyi itu menyehatkan dan menguatkan paru-paru”
Aries Tanjung