Pengantar singkat:
Walmiki (Sanskerta: वाल्मीकि, Vālmīki), atau dalam bahasa Inggris disebut Valmiki, adalah penulis Epos Ramayana. Ia memperkenalkan sloka atau seloka. Ia terlahir dengan nama “Ratnakara”. Epos Ramayana telah berkembang lama di bumi Nusantara, utamanya Suku Jawa. Melalui akulturasi budaya Nusantara, ceritanya telah dipergelarkan lewat wayang kulit (ringgit wacucal) yang telah mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan elok dunia dari Indonesia dengan tokoh sentral Ramayana atau Ramawijaya, Raja Ayodya, Dewi Sinta dan Rahwana atau Dasamuka Raja Alengkadiraja.
Kisah heroik Ramayana kali ini diceritakan kembali oleh Y.P.B. Wiratmoko, seorang dalang wayang kulit sejak tahun 1981. Ia telah menulis 200+ buku di berbagai bidang, termasuk buku-buku sastra dan filsafat.
Selamat menikmati sampai akhir cerita.
1. Walmiki Berkisah
Dalam Wiracarita Ramayana. Walmiki, seorang pujangga asal India itu berkisah. Konon di Kerajaan Ayodya dikenal sebagai tanah yang subur makmur lagi amam dan tentram. Luas daerah kekuasaannya dan besar pengaruhnya. Rajanya bernama Prabu Dasarata. Memerintah secara adil dan bijaksana. Rakyat dan prajuritnya tunduk patuh pada pemerintahannya.
Prabu Dasarata raja sakti mandraguna. Ahli ilmu pemerintahan, menguasai strategi perang. Suka berderma, berkepribadian pandhita dan setia menepati janjinya. Prabu Dasarata juga gemar prihatin ulah samadi (berdoa), menguasai ilmu sastra, cerdas dalam berpikir dan jernih dalam bertindak. Cita-cita yang diembannya memakmurkan negara dan menentramkan rakyatnya.
2. Prabu Dasarata
Masihlah dikisahkan tentang keutamaan-keutamaan Prabu Dasarata. Cita-citanya menentramkan kerajaan dan memakmurkan seluruh rakyat Kerajaan Ayodya tercermin dari terjunjungnya nilai-nilai kerokhanian, keadilan, kemanusiaan dan sosial yang tinggi.
Ayodya benar-benar gemilang dalam pemerintahan Prabu Dasarata. Ayodya dalam puncak kejayaannya. Prabu Dasarata mencukupi kebutuhan rakyatnya yang berkekurangan. Memberi busana yang cukup bagi rakyatnya yang berketelanjangan. Memberi makan yang tengah kelaparan. Melindungi yang lemah. Menjamin kesehatan rakyatnya. Memberi penghiburan bagi yang bersedih. Menunjukkan jalan terang bagi rakyat yang berada di dalam kegelapan. Didukung dan dicintai rakyatnya. Pemerintahannya kuat, kesetiaan rakyatnya hebat. Mewangi ke penjuru negeri.
(Bersambung)
/ Ngawi, 7 September 2022