13. Menumpas Perusuh
Di Hutan Dandaka, sebelah selatan Kerajaan Ayodya. Terdapat 2 pertapaan yang terkenal yaitu: Pertapaan Yogisrama tempat tinggal Bagawan Yogiswara. Dan Pertapaan Wiswaloka tempat tinggal Bagawan Wiswamitra.
Pada suatu hari, dua pertapaan itu mendapat gangguan dari para prajurit raksasa yang berasal dari Kerajaan Alengka. Mereka menyerang, melakukan pembunuhan dan merusak kedua pertapaan itu dan sekitarnya. Karena banyak dan ganasnya pasukan raksasa yang sakti mandraguna itu maka mereka minta bantuan kepada Prabu Dasarata.
Sudah menjadi kewajiban seorang raja untuk melindungi rakyatnya. Semula Prabu Dasarata sendiri yang hendak mengusir para raksasa perusuh dari Alengka itu, tetapi berdasarkan nasihat Bagawan Wasista maka Raden Ramayana yang diberi tugas untuk mengusir para raksasa dari Kerajaan Alengka itu.
Tugas agung telah diemban oleh Raden Ramayana. Berangkatlah ia ke dalam Hutan Dandaka dengan dibantu oleh beberapa prajurit pilihan dari Kerajaan Ayodya.
14. Perusuh dari Alengka
Setelah mendapat restu dari Prabu Dasarata, berangkatlah Raden Ramawijaya dan Raden Lesmana mengikuti Bagawan Yogiswara dan Bagawan Wiswamitra menuju Hutan Dandaka. Di dalam hutan itu para raksasa dari Alengka terus membikin rusuh. Para murid Bagawan Yogiswara dan Bagawan Wiswamitra lari kocar-kacir menyelamatkan diri.
Para raksasa sakti dan bengis itu dipimpin oleh Dityakala Wiradusana (suami Dewi Sarpakenaka (adik dari Prabu Dasamuka, Raja Alengka), dibantu oleh Dityakala Sanabahu, dan Dityakala Tathakaya. Adapun yang menjadi senopati perang raksasa itu bernama Dityakala Marica yang dikenal licik dan sakti.
Pertapaan para brahmana atau para bagawan yang berada di dalam Hutan Dandaka banyak yang rusak karena dibakar oleh para raksasa dari Alengka itu.
15. Berhasil Menumpas Perusuh
Para raksasa Alengka terus berbuat onar. Tempat belajar para cantrik dan tempat pemujaan mereka hancur luluh oleh perilaku para raksasa yang membabi buta itu.
Melihat keadaan seperti itu, Raden Ramayana dan Raden Lesmana mencoba menenangkan ulah para raksasa yang merusak isi hutan dan pertapaan itu. Namun, teguran Raden Ramayana tidak dihiraukan sama sekali.
Akhirnya terjadilah pertempuran yang sengit. Raden Ramayana dan Raden Lesmana segera mengambil busur panah mereka. Satu persatu anak panah dibidikkan, dilepaskan dengan kuatnya dan para raksasa itu tewas di tangan Raden Ramayana dan Raden Lesmana. Hanya Dityakala Marica yang licik itu yang bisa lolos dan selamat pulang ke kerajaan Alengka melapor kepada Prabu Dasamuka.
( bersambung )