Wisata Alam, “Angon Embe & Kumpul Dara di Cipelang” (1)

Wisata Alam di Bogor-01

Siang yang menggembirakan di Bree, areal wisata edukasi di Cipelang, Kaki Gunung Salak, Bogor . Membawa anak anak yang tak bisa pisah dari gawai, telepon genggam, nonton Youtube, Instagram dan Tiktok, ke alam nyata, dan melihat langsung kambing dan burung berkeliaran . Bahkan memberi makan mereka. Foto Restiawati Niskala

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

Seide.id 16\5\24 – ”Eyang Yus…! Dara merpatinya nakal, tapi lucu…! Mereka nyerbu aku(h), ngerubutin aku(h), rebutan jangung di genggaman aku(h)…! Eh… ada seekor menclok di atas kepala aku(h), patok-patok rambut…! Disangkanya ada jagung di kepala aku(h) kali, ya? MbahIbu Restiawati juga sama dikerubutin dara merpati. Seru banget, Eyang…! Eh, itu juga ada embe, little sheep…!” celoteh Naira (4TH). Matanya berbinar-binar.

Embe atau little sheep yang dimaksud Cucu Naira tak lain adalah sekawanan kambing domba yang sedang merumput di antara lawanan burung dara merpati yang juga masih merumpun mencari sisa-sisa bulir jagung yang tadi ditebar Naira. Dara merpati semi jinak dan domba berbulu wol tebal dan lembut yang dilepas-liarkan di tempat itu. “Eyang, ayo… beli lagi pakannya. Kita angon embe. dan empanin lagi dara merpati…!”

Angon embe atau kambing, dan memberi empan jagung pada dara merpati, merupkan hal biasa saya lakukan tempo dulu di masa kecil di Jakarta. Dan bagi Naira, laku hidup dara merpati ataupun embe, biasa disimaknya di siaran buat anak-anak di televisi atau kanal YouTube. Tapi bahwa siang ini ada kawanan dara merpati dan embe eksis di depan mata, bisa didekati dan diempani langsung, sungguh surprised bagi Naira khususnya.

Dengan bahagia, Naira menerima sebuah keranjang kecil dari jalinan rotan berisi rumput dan dedaunan liar yang sengaja disiapkan pengelola area bagi pengunjung yang ingin angon embe atau kambing domba, juga pakan dara merpati berupa butir-butir jagung dalam kemasan kantong plastik bening, pakan alamiah yang mampu menyihir para hewan untuk ngumpul bareng, memberi kesempatan si pengangon bisa selfie atau mejeng bareng.

”Bulu embenya halus dan lembut, seperti seelndang wol Ibu aku{h),” komentar Naira seusai memeluk dan mengelus-elus seekor domba kecil, sementara beberapa ekor dara merpati terus-menerus mengejarnya seraya mengincar kemasan berisi jagung yang yang tadi dikantonginya, Dara merpati yang kian merubung saat isi kantong ditebar.

Siang yang menggembirakan di Bree, areal wisata edukasi di Cipelang, Kaki Gunung Salak, Bogor. (Bersambung)

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.