Wisata Petik Apel di Batu

Wisata Apel05

Berbagai negara juga mengembangkan agrowisata sejak lama. Wisata ke kebun kurma di Madinah, Arab Saudi adakah contoh agrowisata yang mendunia. Juga wisata ke kebun Buah Naga (Dragon Fruit) di beberapa negara ASEAN semisal Laos, Thailand dan Vietnam. Sementara Malaysia sejak lama punya Festival Durian di Pulau Penang di kawasan selatan Semenanjung Malaka. Bagaimana dengan Indonesia?

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

Seide.id 03/01/2023 – Petik-memetik merupakan aktivitas para petani atau pekebun saat masa panen tiba atau saat buah-buah di pohon sudah menjelang pucuk ranum, hingga perlu untuk segera dipetik sebagai hasil atau jerih-psyah usaha bercocok-tanam.

Bagi masyarakat awam atau kalangan di luar petani yang bersangkutan, saat-saat memanen atau memetik sesuatu hasil dari apa yang ditanam ini, sungguh merupakan sebentuk aktivitas yang membahagiakan, bentuk theraphy healing yang menyenangkan rasa sekaligus menyegarkan jiwa.

Bayangkan… kita memetik sendiri buah-buah itu dari tangkainya, sebelum mengunyah langsung atau mengolahnya makanan, asupan gizi dan protein yang berguna bagi tubuh. Hmmm…!

Pemikiran sederhana ini rasanya… yang mendorong lahirnya gerakan agrowisata dunia. Para wisatawan sengaja diundang datang ke sebuah areal atau lahan pertanian / kebun di masa panen, untuk.memetik / memanen dengan tangan sendiri sesuatu yang ranum di lokasi, bahkan menyaksikan bagaimama hasil panen itu diproses jadi suatu produk berguna, dengan membayar tarif paket wisata yang ditentukan.

Banyak negara sejak lama menggelar paket-paket agrowisata. Di Pulau Oahu, Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, saya pernah ikut Pinapple Trip, wisata memetik nanas di kebunnya untuk dipasarkan sebagai buah segar ataupun masuk psbrik untuk dikalengkan senagai produk selai.

Di kota kecil Murat di selatan Perancis  sekitar 400 Km dari Paris, ada saya kenal pasangan suami-istri dari kalangan Gitanes (kaum Troubador/pengelana khas Perancis) yang berprofesi sebagai guide, mengantar saya dan beberapa teman, tour ke kebun anggur untuk diolah secara tradisional menjadi red-wine yang dibotolkan sendiri untuk minuman masyarakat selepas dahar siang ataupun dahar malam menjelang tidur.

Wine dari berbagai buah juga diproduksi oleh banyak  negara. Bahkan di pinggir kota Seoul ada sebuah Goa Jepang (goa buatan tentara Jepang tahun 1940-an saat hendak menguasai Negeri Kimci tersebut) yang digunakan untuk pusat fermentasi pembuatan wine Korea yang sangat khas, terbuat dari buah yang di Indonesia dikenal sebagai ‘kesemek” dunia menhenalnya sebagai buah ‘khaki’ alias prissimon.

Peserta agrowisata mancanegara diajak berkeliling kampung dimana masyarakat Korea Selatan menanam dan memanen buah kesemek/khaki/prissimon, yang lantas dijual ke koperasi pabrik, yang lantas secara link-belt memprosesnya (di dalam goa jepang) menjadi Wine Prissimon Korea dalam memasan botol-botol cantik.

Jangan petik sembarang petik. Karena apa yang dipetik, keluar dari kebun, skan ditimbang petugas dan jadi tanggung jawab Anda membelinya . Kalau untuk makan, boleh di kebun sepuasnya. Foto Heryus Saputro Samhudi

Berbagai negara juga mengembangkan agrowisata sejak lama. Wisata ke kebun kurma di Madinah, Arab Saudi adakah contoh agrowisata yang mendunia. Juga wisata ke kebun Buah Naga (Dragon Fruit) di beberapa negara ASEAN semisal Laos, Thailand dan Vietnam. Sementara Malaysia sejak lama punya Festival Durian di Pulau Penang di kawasan selatan Semenanjung Malaka.

Agrowisata di Indonesia sebetulnya sudah sejak lama. Setidaknya dari tahun 1968 saat di sebuah kebun jambu klutuk/jambu biji di Jalan (kini bernama) Harsono RM, samping kiri depan Kebon Binatang Ragunam Pasarminggu, dibuka untuk ajang wisata. Dengan membayar tiket masuk, tiap wisatawan (yang pulang dari Kebon Binatang Ragunan) boleh memetik jambu klutuk masak, makan sepuasnya. Sisa petikan ditimbang petugas, dan harus dibeli pemetik (sebagai oleh-oleh pulang ke rumah) dengan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Agrowisata Jambu Klutuk di Ragunan Pasarminggu Jakarta memang tak berusia panjang, karena sejalan dengan perkembangan kota Jakarta yang tumbuh pesat, lahan kebun jambu klutuk itu faktanya kini sudah beralih dungsi jadi areal gedung-gedung perkantoran. Namun model agrowisata yang diperkenalkannya kini diadopsi oleh usaha-usaha serupa di daerah-daerah di Indonesia yang punya kebun-kebun buah-buahan.

Didukung Kementrian Pertanian dan Kemenparekraf,  agrowisata Indonesia kini.memang semakin tumbuh dan kembang. Sebut misalnya agrowisata ke kebun stroberi di Ciwidey dan Pengalengan Kabupaten Bandung, Wisata Dalang di Sleman Yogyakarta dan di Bangkalan Madura, Wisata Panen Mangga di Probolinggo Jawa Timut, fan banyak lagi.

Tak kalah menarik adalah kawasan Batu, sebush kecamatan di Kabupaten Malang yang benerapa tahun silam dimekarkan menjadi Kota Batu, satu dari daerah penghasil buah segar di Jawa Timur. Satu di antara nanyak agrowisata di Kota Batu yang menarik dikunjungi keluarga adalah Wisata Petik Apel.

Apel identik sebagai tumbuhan berbuah manis dan segar negeri-megeri bersuhu dingin seperti Eropa, selatan Australia, Tiongkok, Korea, Jepang. Negeri tropika Indonesia baru ‘kenal’ Apel saat para ahli botani Eropa (yang bekerja untuk Kebun Raya Bogor) membawa bibit dan menanamnya di Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.

Dari KRB, para petani pionir Eropa lantas menanamnya di kebun-kebun daerah dingin Indonesia. Satu dari daerah yang sukses ditanami apel asal Eropa itu adalah Batu, Malang yang bahkan berhasil menciptakan varian baru yang populer sebagai Apel Malang.

Ada beberapa lokasi Wisata Petik Apel di Malang dan sekitarnya. Antara lain di Desa Tulungrejo  Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pengunjung umumnya wisatawam dari luar kota, datang dengan kendaraan pribadi atau sebagai rombongan bus wisata. Tiap pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 15.000 dengan imbalan boleh makan buah apel sepuasnya di kebun.

Jangan petik sembarang petik. Karena apa yang dipetik, keluar dari kebun, skan ditimbang petugas dan jadi tanggung jawab Anda membelinya sesuai harga per kilogram yang ditetapkan. Di kebun juga dijual kripik apel dan produk kuliner lsin berbahan apel. Yuuuk wisata petik apel…!*

03/01/2023 Pk 21:51 WIB.

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.