Bukan hal yang sulit, tapi tidak mudah untuk dilakukan. Terutama saat kita belajar untuk fahami sifat orang lain.
Butuh kebesaran jiwa. Untuk rendah hati.
Jika diterapkan dalam hubungan berumah tangga, dijamin resep ini cespleng & mengharmoniskan hubungan berkeluarga.
Bagaimana tidak.
Masalah besar atau rumit, jika dipikir sederhana itu menjadi lebih mudah. Sebaliknya masalah kecil, jika dipikir terlalu serius bisa menjadi besar, konflik, & stres.
Resepnya bukan dengan mengingatkan atau menegur, tapi mengalah.
Mengingatkan atau menegur jika suasana tidak tepat bisa runyam & jadi masalah.
Sebaliknya, mengalah demi keluarga itu butuh belajar untuk berjiwa besar. Kesadaran yang tidak datang dengan sendirinya, tapi kudu dilatih terus menerus.
Bayangkan & lakukan semua itu demi keluarga, maka hati ini tidak tertekan. Dada tidak menyesak, tapi berasa longgar karena dipenuhi cinta.
Kesalahan kecil itu harus ditiadakan supaya tidak menjadi ganjalan. Caranya?
Jika ingin mengingatkan, katakan, “Maaf, yang ini sebaiknya bagaimana? Maaf, kayaknya begini ….” Dan seterusnya.
Awali dengan kata maaf & intonasi yang sabar. Mengingatkan dengan lebih elegan. Jauh dari rasa ketersinggungan, emosi ….
Mengalah karena mengasihi itu indah & bahagiakan jiwa.