Seide – Jika boleh diibaratkan, hidup kita seperti pohon. Mulai dari bibit, kita disemai, disiangi, dan diberi pupuk agar tanaman itu tumbuh subur dan buahnya berlimpah.
Kita memilih jadi bibit tanaman apa? Keputusan itu sepenuhnya ada pada kita. Tidak seorang pun boleh ‘cawe-cawe’, ikut campur, karena itu ranah pribadi.
Hal itu sering kali saya sampaikan, kemukakan pada banyak teman. Kita mau jadi petani penggarap, penjual bibit, penjual hasil panen, atau pemilik lahan itu. Apa pun pilihan dan keputusan teman itu sangat saya hargai.
Saya lalu membuat suatu analogi mengenai saya sendiri.
Sewaktu bujangan, saya bekerja sebagai petani penggarap untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Ketika menikah, saya meninggalkan kesenangan diri. Saya memikirkan perubahan hidup yang makin baik demi masa depan keluarga.
Seorang pekerja itu menunggu hasil panen sebulan sekali untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Cukup atau tidaknya hasil panen itu tergantung kita yang mengelolanya.
Mandiri, Makin Percaya Diri
Berorientasi dari sekadar sebagai pekerja, saya ingin memiliki lahan untuk diolah, dan menjual hasil panen sendiri. Alasannya sederhana, kebutuhan keluarga makin meningkat. Tidak selamanya saya jadi pekerja, tapi saya harus mandiri, dan mempunyai usaha sendiri.
Sesungguhnya, sebaik apa pun tanaman itu tumbuh dengan baik, juga butuh disirami, ‘didangir’, dan dipupuki agar tumbuh subur serta buahnya berlimpah.
Begitu pula dengan hidup kita. Tantangan dan masalah membuat kita makin tahan uji. Pengalaman mengajar kita makin dewasa dan matang.
“Bertumbuh kembang dan berbuah adalah orientasi sesungguhnya hidup ini.”
Ketika hidup ini merasa stagnan, mandek, atau bahkan alami kemunduran, saatnya kita membutuhkan pupuk itu.
Caranya sederhana, yakni kita diajak untuk berani melepas atribut keegoan sendiri. Membuka hati dan bersikap merendah, kita menerima pupuk rohani untuk pengembangan pribadi.
Rendah hati membuat kita mampu berpikir dengan jernih dan hati jadi bening. Sehingga memudahkan kita untuk belajar menerima masukan, kritik, saran, atau inspirasi lain untuk menyongsong perubahan hidup yang makin baik.
Semangat rendah hati adalah pupuk rohani agar hidup kita makin berkualitas dan bahagia.
…
Mas Redjo /Red-Joss