Yang Tulus yang Tahan Uji – Catatan Halaman ke-91

(Foto: WK)

Penulis Jlitheng

Secara pribadi saya menyimpulkan bahwa masih banyak orang baik di sekitar kita. Tandanya, kita masih saling menyapa, bersilahturahim, membantu yang kesusahan, kerja bakti, berdonasi, berkunjung ke panti, dan banyak lagi.

Pekan yang lalu dan mungkin sebagian pada akhir pekan ini, banyak pribadi di Sanberna dengan sangat serius berdiskusi untuk merancang program tindakan baik yang nyata sebagai tindak lanjut dari berpuasa.

Semua tindakan di atas adalah kebaikan bukan? Maka, orang yang melakukannya disebut orang “baik”.

Mereka berbeda dari pencuri, pembunuh, perampok, atau pelaku kriminal lainnya, yang disebut orang “jahat” karena tindakan yang merugikan orang lain, melawan hukum, dan harkat sebagai manusia.

Namun, apabila dipikir-pikir, ditimbang-timbang lagi, maka akan muncul banyak pertanyaan seperti berikut:

“Apakah seseorang itu benar-benar tulus kala berbuat kebaikan?”

“Apakah orang yang dicap ‘jahat’ benar-benar tak punya rasa kemanusiaan?”

“Atau, mungkin orang justru menyamar jadi orang baik?”

“Dan, orang yang dianggap jahat itu sebenarnya orang baik yang direkayasa dan tidak diberi kesempatan atau dihalang-halangi untuk menuntaskan kebenaran yang telah dimulainya?”

Mengapa orang baik sering dihambat, direkayasa, disakiti, dan disingkirkan?

Masihkah Anda akan terus berbuat baik? Bahkan kalau ada pihak-pihak yang terusik, merasa terganggu, dan tidak senang dengan kebaikan Anda?

Andaikan Anda tetap memilih terus berbuat baik, bahkan setelah tahu ada konskwensinya, “Apa yang mendorong Anda memutuskan untuk tetap menjadi baik dan berbuat yang benar?”

Salam sehat. There is nothing so kingly as kindness, and nothing so roll as truth. Maka tetaplah berpijar, berbagi cahaya, walau ada yang menghalangi. Jika itu terjadi, kebaikanmu teruji.

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.