Yuk, Ajarkan Anak Makan Sehat

Yuk ajak anak makans ehat

Seide.id – Apa yang biasa anak makan hari ini akan menentukan derajat kesehatannya kelak. Slogan ini tentu saja benar.

Kebiasaan makan sehat di masa balita terbukti akan meminimalkan peluangnya terkena penyakit kardiovaskuler. Meski faktor genetik merupakan salah satu faktor risiko yang mengancam, tapi anak yang belajar makan sehat sejak dini cenderung lebih baik kesehatannya.

Anak yang terbiasa makan secara sehat dengan gizi cukup dan seimbang akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas dan ceria.

Berikut sederet manfaat mengajarkan anak makan sehat sejak usia balita.

Memiliki Pengetahuan Gizi

Menanamkan kebiasaan makan sehat, mengenalkan makanan sehat, juga mengajari anak mempersiapkan makanan sehat, secara tak langsung membuat wawasan anak semakin kaya dan terbuka luas.
Anak tahu persis mana makanan sehat yang harus dipilih dan mana makanan tak sehat yang harus diabaikan/ditinggalkannya.

Kebiasaan Makan yang Baik dan Sehat

Bisa karena biasa.
Pepatah ini mungkin tepat untuk menggambarkan pengenalan dan pengajaran mengenai makanan sehat.

Perilaku makan tumbuh karena anak meniru pola makan anggota keluarga lainnya. Contohnya, anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga penggemar makanan manis, akan mengembangkan pola suka makanan manis juga.

Demikian pula dengan kebiasaan makan yang baik dan sehat. Orangtua yang membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan, akan ditiru oleh anak hingga ia dewasa kelak.

Minimalkan Ancaman Penyakit Akibat Jajanan Tidak Sehat

Anak yang terbiasa jajan tidak sehat sangat berisiko terkena penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Di antaranya tifus, diare, disentri dan sejenisnya.

Bahkan, dalam jangka panjang, kebiasaan makan makanan tidak sehat ini berpotensi menimbulkan gangguan/penyakit serius. Seperti kanker, obesitas, gangguan kolesterol, stroke, asam urat, dan diabetes.

Memupuk Rasa Percaya Diri

Sebagai proses pembelajaran, makan memberi banyak manfaat pada anak. Termasuk memupuk kepercayaan dirinya.

Bagaimana tidak? Sedari kecil, dengan belajar makan sendiri, anak dibiasakan untuk memegang sendoknya sendiri, menyendok makanan dan menyuapkan nasi beserta lauk ke mulutnya. Ia juga terbiasa tertib duduk di kursi khususnya.

Pembiasaan ini memberi kesempatan kepada si kecil untuk menentukan atau memilih sendiri makanan yang diinginkannya. Ini menjadi satu poin mengembangkan rasa percaya dirinya.

Begitu juga kesempatan untuk melatih keterampilan diri menyendok nasi dan selanjutnya membawanya ke mulut, akan semakin mengasah kemampuan diri, sekaligus meningkatkan rasa percaya dirinya.

Lewat Latihan-latihan semacam ini anak belajar menunjukkan otoritasnya yang menjadi bagian dari membangun jati dirinya.

Bahkan ketika usianya bertambah dan ia belajar memasak atau setidaknya dilibatkan dalam proses memasak dan menyiapkan hidangan keluarga, kepercayaan dirinya semakin terpupuk.
(Puspayanti)

10 Perlakuan Tidak Tepat Pada Mata Ini Rahasianya

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan