Yuk Menulis

Bagi seorang penulis, peristiwa masa lalu bisa menjadi cerita. Ada yang mengisahkannya secara gamblang, subyektif maupun obyektif. Ada yang memulasnya dengan tambahan imajinasi di sana-sini. Ada yang ‘open book’, ada yang manipulatif dengan menutupi beberapa kenyataan yang terjadi demi kehormatan dan harga diri.

Seperti kisah biografi atau autobiografi misalnya, jarang yang mau menceritakannya secara jujur. Jangan harap Anda menemukan kisah orang itu telah melakukan KDRT, korupsi, berselingkuh punya kekasih simpanan, pernah menipu orang dll. Semua yang ditulis adalah hal yang baik-baik saja. Dan kesepakatan tak tertulis antara si penulis dengan orang yang ditulis akan terjadi secara terselubung karena buku itu diharapkan nantinya memberi efek yang baik bagi si pembaca. Meski banyak bohongnya, orang yang ditulis selalu berharap ada kebaikan dari kebohongan itu.

Jujur bisa menjadi hal yang membahayakan. Sama seperti pokitikus yg sepuluh tahun dipenjara akibat korupsi, “saya takut.” Ujarnya ketika ditanya siapa dedengkot utama di balik korupsi berjamaah itu. Dan begitulah, jika ia mengatakannya, “kelar idup lo.”

Kisah masa lalu baik itu menyenangkan atau menyedihkan terkadang membangkitkan trauma jika dijadikan tulisan untuk konsumsi publik. Namun ada yang berniat menuliskannya agar itu menjadi sejarah dan ‘data base’ kelak bagi keturunan berikutnya.

Sekarang, pilihan tinggal ada di tangan Anda, mau jujur atau menyembunyikan cerita masa lalu yang kelam atau bercerita tentang perempuan/lelaki simpanan, atau Anda pernah ‘menggaplok‘ istri Anda, atau hal yang baik-baik saja, ‘depend is yours’ atawa keputusan ada di tangan Anda.

*Yuk menulis biar jangan cepat pikun, salam literasi

(Fanny Jonathans Poyk)

Avatar photo

About Fanny J. Poyk

Nama Lengkap Fanny Jonathan Poyk. Lahir di Bima, lulusan IISP Jakarta jurusan Jurnalis, Jurnalis di Fanasi, Penulis cerita anak-anak, remaja dan dewasa sejak 1977. Cerpennya dimuat di berbagai media massa di ASEAN serta memberi pelatihan menulis