Zelensky

Zelensky, Presiden Rusia yang Tak memenuhi janji pemilu

Foto: CourierInternational

Pada 26-29 November 2021 diadakan suvery oleh Kyiv International Institute of Sociology (KIIS). Suvey ini berkaitan dengan penilaian rakyat Ukrania terhadap kepemimpinan Volodymyr Zelensky. Hasil survey, 61,7 % sampai 65,9% publik menyebutkan arah kebijakan pemerintah Zelensky. Yaitu, banyak janjinya tidak tertunaikan. Bahkan program de-oligarki bisnis yang dulu 70% mendorong rakyat memilihnya tidak dia laksanakan. Itu hanya program populis. Hanya ganti peran saja ke mereka yang biayai dia selama kampanye. Seperti Poroshenko dan Vitali Klitschko

Pada tahun 2019 publik Ukrania mempertanyakan keputusan Zelensky yang mengembalikan PrivatBank kepada Ihor Kolomoisky. Alasan Zelensky, sepanjang pemilik lama mau bayar masalah PrivateBank , ya tidak ada salahnya. Rakyat maunya diserahkan penyelesaian lewat pengadilan. Tapi Zelensky memilih penyelesaian di luar pengadilan. Padahal tahun 2016 bank itu sudah dinasionalisasi. Apalagi semua orang Ukrania tahu bahwa Ihor Kolomoisky adalah sahabat Zelensky. Bahkan mereka bermitra. Gara gara itu IMF keluar dari Ukrania.

Kemudian, kasus ex presiden Viktor Yanukovych yang melarikan dana hasil korupsi ke luar negeri. Waktu kampanya, Zelensky mengatakan bahwa Viktor Yanukovych korup untuk kepentingan Rusia. Boneka Rusia. Tapi nyatanya oleh Viktor Yanukovych uang hasil korupsi itu ditempatkan di Swiss, bukan ke Rusia. Justru Viktor Yanukovych kerjasama dengan team kampanye Donald Trump, Manafort. Rencana sebagian uang korupnya dipakai untuk biayai Trump kampanya Pilpres di Amerika.

Manafort sudah terbukti salah di pengadilan AS. Masuk penjara karena money loundry. Sementara janji Zelensky untuk menuntaskan kasus Viktor Yanukovych tidak kunjung selesai. Padahal sudah ada keputusan pengadilan Ukrania untuk menyita asset Viktor Yanukovych. Alasan Zelensky tidak mau ribut dengan Donald Trumps. Karena saat itu Donald Trumps presiden AS. Padahal itu timing Zelensky untuk angkat popularitasnya.’ Setidaknya tuduhan dia kepada rezim sebelumnya dia bisa buktikan kepada publik. Wajar kan. Elektibiitasnya meningkat karena tuduhan itu.

Menurut survei, mayoritas responden (58,2%) tidak mendukung Presiden Volodymyr Zelensky mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, sedangkan 34,3% berpendapat sebaliknya. Sekitar 51,6% dari mereka yang disurvei percaya bahwa jika terjadi invasi Rusia, Zelensky tidak akan dapat bekerja secara efektif sebagai panglima tertinggi, sedangkan 35,9% percaya bahwa ia dapat bekerja secara efektif.

Pemimpin yang naik karena dukungan konglomerat, akan dijatuhkan oleh koonglomerat juga. Oligarki bisnis itu kejam, jenderal. Soal chaos, itu hanya proses. Intinya rebutan kekuasaan dan mendapat simpati ditengah chaos.

BACA JUGA

Negara Kesejahteraan

Hukum Ketetapan Tuhan

HUKUM LOA: Kita Akan Memperoleh Apa Yang Kita Cari

Avatar photo

About Erizeli Jely Bandaro

Penulis, Pengusaha dan Konsultan