Jika tanggal 5 Juni besok Amerika tak mampu bayar utang yang sudah jatuh tempo dan tak bisa membujuk Kongres untuk menambah utang, bencana bakal menimpa Amerika.
Bukan Indonesia negara yang banyak utang, melainkan Amerika. Amerika terlalu banyak utangnya. Pada bulan Januari 2023, Amerika telah mencapai batas pinjaman sekitar $31,4 triliun ( Rp 465,000 Triliun). Pemerintah Amerika telah mengalami defisit rata-rata hampir $1 triliun setiap tahun sejak 2001. Dalam keuangan, ini berarti pengeluaran lebih banyak daripada pendapatan.
Jika tanggal 5 Juni besok, pemerintah tidak memperoleh persetujuan penambahan utang dari DPR. Amerika akan bangkrut. Pemerintah AS tidak bisa membayar gaji pegawai mereka. Termasuk membeayai militer mereka. Jika sampai tanggal 5 Juni tak ada pinjaman lebih banyak lagi, Amerika akan gagal bayar. Ini bisa menyebabkan resesi ekonomi. Dana pensiun hancur dan jutaan pekerjaan hilang, pengangguran diana-mana. Akan ada kekacauan dimana-mana di seluruh Amerika Serikat.
Salah satu penyelamat menumpuknya utang adalah persetujuan DPR agar utang pemerintah dinaikikan lagi untuk membeaya operasional pemerintahan. Dibuat oleh Kongres pada tahun 1917, pagu utang adalah jumlah uang yang diizinkan oleh Departemen Keuangan AS untuk dipinjam guna membayar tagihan negara seperti Jaminan Sosial, tunjangan Medicare, pengembalian pajak, dan gaji militer.
Setiap perubahan pagu utang membutuhkan persetujuan mayoritas Kongres. Presiden AS harus melakukan pendekatan dan negosiasi dengan Kongres, dalam bentuk nego apapun, harus ditempuh. Itu satu-satunya jalan agar ekonomi AS bisa berjalan normal.
Kemarin, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy tampaknya telah mencapai kesepakatan tentatif untuk menaikkan plafon utang AS.
Jika berita ini benar, kemungkinan akan mengakhiri kebuntuan selama tiga bulan yang mengancam akan memicu gagal bayar utang AS. Yahoo Finance menulis, hari Minggu semalam, bahwa kesepakatan itu jika diberlakukan akan meningkatkan batas pinjaman negara selama dua tahun dan menghilangkan masalah kelayakan kredit AS hingga setelah pemilihan presiden berikutnya.
Namun sepertinya kesepakatan awal ini cukup alot. Kongres sangat skeptis bahwa perjanjian ini dapat dijadikan undang-undang. Hal ini disadari Biden dengan suatu kali pernah mengatakan bahwa perjanjian nantinya adalah bentuk kompromi dan tidak semua orang mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Dililit Utang Krisis Kian Dekat
CRYPTO NEWS: Orang Amerika Kesulitan Bayar Hutang, Ethereum Potensi Naik ROI Tertinggi