Amron Trisnardi: Berbekal Kebaikan Sebelum Ajal

Amron Trisnardi: Berbekal Kebaikan Sebelum Ajalk

Tak banyak memikirkan penyakitnya, Ameron justru menginspirasi banyak orang dalam menghadapi HD. Setiap hari ia menulis dengan jenaka di facebook dan membuat kalal di YouTube agar penderita HD bia hidup damai berdampingan dengan penyakitnya.

Judul status facebooknya terakhir, 26 April 2023 berjudul Sengsu Ragu-ragu.  Sengsu adalah tongseng kambing khas Kanutan atau Gancahan di Bantul, Yogya. Dua porsi Sengsu biasa ia lahap dengan nikmat. Gambar terakhirnya di facebook adalah saat dia makan nasi goreng kambing. Tanggal 30 besok ini, rencananya Otik mau ke Yogya. Ia menawarkan Dang yang sedang makan nasi goreng kesukaannya dari dulu. 

“ Apa Dang mau ikut ke Yogya, biar makan banyak. Kan Dang kangen Sengsu “

Dang ragu. Apa makan sengsu bisa bikin gemuk ? Atau apa saya masih mampu makan porsi double seperti dulu ? Atau, apakah syarat menjadi gemuk harus makan banyak ? Beberapa kawan yang berbadan besar pernah mengatakan bahwa bernafas saja bisa bikin gemuk. Masya Allah, apakah saya kurang bernafas, kurang menghirup oksigen sehingga makin kurus ? Mana yang benar dong; kurang makan, apa kurang oksigen ? Atau kurang keduanya,” ujar Dang.

Dang seperti biasanya memberi semangat dan rasa bersyukur kepada sahabat-sahabatnya. 

“ Bersyukurlah sahabat-sahabatku yang masih bisa menikmati enak makan, enak tidur, enak bernafas. Itu benar-benar enak dan nikmat. Melebihi kenikmatan sepiring nasi koreng kambing bumbu kari di depan saya ini. 

Usai membuat status dan sempat menjawab beberapa komentator dan penanya, Dang menghembuskan nafas terakhir. Pergi selamanya. 

Gudeg Mbah Dang

Dang atau Mbak Dang adalah panggilan akrab sosok Amron Trisnardi. Orang dengan banyak kelebihan. Sebagai mantan CEO perusahaan besar, pengajar multimedia, pengarang lagu, penyanyi, pemusik, YouTuber dan seabreg predikat lain, termasuk orang dengan HD ( Hemodialisa). Orang dengan penyakit gagal ginjal yang setiap saat perlu melakukan cuci darah agar bersih dari zat-zat berbahaya atau beracun mengingat ginjal tak lagi mampu membuang sisa-sisa metabolisme yang bisa memperburuk kesehatan pasien. 

Sebagai seorang penyintas gagal ginjal, Amron tidak menyerah begitu saja dengan kondisinya. Ia justru menyibukkan diri dengan segala produktivitasnya yang tinggi. Ia menulis seluk beluk penderita HD, memberi semangat, bahkan mengkritik penderita HD yang sering abai terhadap kesehatan diri dan orang lain. Melalui tulisan rutin di facebook maupun kanal YouTube, Amron memberi semangat hodup bagi mereka penyandang HD yang sering putus asa menjalani hidup.

Dalam kondisi seperti itu, ia menyibukkan diri melakukan banyak hal agar tidak selalu memikirkan rasa sakit dan penderitaannya. Mbah Dang adalah sebutan Amron yang saya tahu, sejak ia membuat gudeg dengan merk Gudeg Mbah Dang. Rasa gudegnya sangat enak, meski dibanding pembuat gudeg fenomenal seperti Yu Djum atau Mbak Wulan. Rasa gudegnya mungkin sepadan dengan gudeg terkenal di Yogya buatan Mbah Lindu. 

Saya berlangganan rutin untuk memberi dukungan Mas Amron selain memang gudegnya enak sekali. Ceceknya kualitas nomor satu. Tapi ia tak mau menjadikan gudeg sebagai suatu bisnis. “ Ini hanya untuk menghabiskan waktu saja mas,” ujarnya suatu kali. 

Amron Trisnardi tak hanya memberi semangat, petuah maupun tips-tips dalam menghadapi HD. Secara fisik, ia mengajak penderita HD untuk aktif bekerja atau bergerak, seperti yang ia lakukan di depan rumah meski berjalan beberapa langkah. Sdemangatnyalah yang melangkah terlalu banyak untuk orang lain. 

Inspirator Banyak Orang

Suatu kali, ia datang ke kebun hydroponik membawa temannya untuk belajar  berkebun. Belum ada setengah jam keliling kebun, Mas Imron dan temannya, minta meneduh. Tidak kuat panas, cepata lelah. Saya baru tahu saat itu bahwa keduanya penderita HD. 

Yang luar biasa, meski dalam kondisi sakit, Amron Trisnardi terus memberi inspirasi kepada para penyandang HD. Amron sadar, kematian bisa terjadi sewaktu-waktu, seperti yang sering ia tulis, namun Ameron menghadapinya dengan bercanda dan tersenyum. Tetapi teman-teman dekatnya tahu, kondisi Amron semakin tidak baik,. Badannya semakin kurus dan ia terpaksa memakai kursi roda. Tapi semangatnya tak pernah kendor. Tak banyak yang menyadari, di tengah kalimat bercandanya, ada rasa getir menahan sakit. 

Otik atau Tatiek Scholastik, istri Amron Trisnardi, adalah perempuan yang luar biasa dalam mendorong semangat hidup suaminya. Dengan sabar ia menyedaiakan dirinya melayani sang suami dalam kondisi seperti apapun untuk mempersiapkan apa yang diperlukan sang suami. Termasuk mendorong Amron membuat masakan seperti gudeg krecek, brongkos atau Bakmi Godog. Perihal Mie Godog ini, sebelum diedarkan, Amron minta isterinya agar mengirim ke saya untuk dicicipi. Kalau saya bilang enak, baru diteruskan.

Enam bulan sesudah kedatangan ke kebun itu, saya mendapat kabar bahwa temannya, Fadilah Abdoli, sukses menjadi petani hydroponik dan memiliki pelanggan tetap. Ia bahkan sibuk mengerjakan proyek-proyek pesanan instasi untuk membuat greenhouse sekaligus mengawasi kebun hydroponik. Amron Trisnadi mengabarkan kesuksesan temannya ini dengan gembira. 

Tak lama kemudian, 8 bulan sesuah itu, mas Fahdoli meninggal. Mungkin sekarang Amron Trisnardi alias mbah Dang bisa bertemu sahabatnya itu dengan damai di alam sana. Mas Amron telah memberi banyak manfaat selama hidup meski dalam kondisi sakit.

Orang baik dan inspirator banyak orang seperti Amron Trisnadi, sangat layak untuk dikenang. 

Busa di Mulut Droplet di Udara

Tangan Kiri yang Tak Melihat

Merawat Hati Memangkas Ego

DPR Sekalipun Gak Bisa

Ikhtiar

Memanjangkan Umur

Selesai Sudah

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.