Arteria Dahlan Kena Batunya Dimaki “Anak Jenderal” yang Arogan

Arteria Dahlan Kena Batunya Dimaki “Anak Jenderal ( YouTube)

Anggota DPR dari fraksi PDIP, Arteria Dahlan, terlibat cekcok lagi. Kemarin, dia menunjukkan melalui video bagaimana ia dan ibunya dimaki seorang perempuan yang mengaku anak jendral di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Dahlan menyebut peristiwa itu terjadi karena perempuan itu menegur ibunya yang membawa barang yang menghalangi sehingga terjadi saling maki. Dari gambar di video tampak bahwa perempuan itu sangat kasar dan sombong memaki orangtua, samhil mengancam seakan ia dari golongan orang berkuasa.

Dahlan lalu melaporkan kejadian tak mengenakkan itu ke kepolisian. Ia meminta polisi mengurus tuntas  agar kesewenang-wenangan ini tak terulang lagi. Ia tadinya diam, namun sang ibu mengingatkan kenapa dia diam saja, sehingga akhirnya Dahlan mendatangi perempuan yang memaki dan menakut-nakuti seolah perempuan itu anak jenderal.

Dahlan sempat memotret mobil yang menjemput anak itu yang ternyata benar mobil tentara. Itu sebabnya ia meminta semua pihak menanggapi kejadian ini dengan serius sebab melibatkan pejabat negara.

Perempuan yang beradu mulut dengan Dahlan yang mengaku anak jenderal adalah Anggiat Pasaribu alias Rindu. Saat itu, rindu bersama seorang berjaket hitam yang adalah seorang brigjen. Tak jelas apa hubungan keduanya. Namun jika brigjrn ini yang dibuat menakut-nakuti, rasanya ia yang juga akan kena masalah.

Rindu inilah yang juga menelpon Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi atas kasusnya dengan Dahlan. Dahlan mengaku diminta Prasetyo untuk berdamai saja.

Namun Dahlan ingin Rindu belajar dari kasus ini, siapapun dia, kalau keliru minta maaf saja. Dia tak ingin melawan TNI. Dahlan hanya ingin mengakhiri kearogansian seseorang.

Karma Dahlan

Dahlan bukan sekali ini terlibat keributan dengan orang lain. Terutama karena pernyataannya yang kontroversial. Bebeerapa netizen di medsos malah menyebut kali ini Dahlan kena batunya. Ini karma buat Dahlan.

Publik ingat benar beberapa pernyataan dan sikap Dahlan yang kontroversial. Ia pernah menyatakan bahwa KPK tidak boleh menangkap tangan aparat penegak hukum karena mereka adalah simbol negara. 

Saat  rapat kerja Komisi III DPR dengan pimpinan KPK pada 11 September 2017 lalu, Arteria Dahlan memprotes pimpinan KPK yang tidak memanggil anggota DPR  dengan sebutan ‘Yang Terhormat’.

Berikutnya, dalam Rapat Komisi III DPR membahas kasus penipuan ibadah umroh dengan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, pada 28 Maret 2018, Arteria Dahlan seperti yang dikutip dari suara.com, menyebut Kemenag ‘b*ngsat’. Dirinya menyatakan kecewa atas kinerja Kemenag dalam menangani jamaah umroh Indonesia. Keesokan harinya, Dahlan meminta maaf atas ucapannya.

Berseteru Dengan Prof Emil Salinm

Anggota DPR dari PDIP ini juga pernah dibully netizen karena menyebut Profesor Emil Salim, Guru Besar Universitas Indonesia, dengan tudingan sesat. 

Kejadian yang dianggap tidak elok itu berlangsung saat Arteria Dahlan dan Emil Salim berdebat di Mata Najwa. Kejadian ini muncul saat pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ( Perppu). 

Netizen dan para pengamat mencatat bahwa sebagai anggota DPR, Arteria Dahlan semakin menunjukkan nilai buruk dari anggota DPR yang sudah dikenal di masyarakat. Dengan menyerang pribadi seorang profesor terhormat seperti Emil Salim, menunjukkan Dahlan emosional jika berdebat sebab yang diserang adalah personallnya. Bukan argumen-argumennya.

Kini, Arteri Dahlan sedang berhadapan dengan seorang wanita yang mencaci-maki ibunya dan ia kini akan melaporkan hingga tuntas. Setidaknya memberi pelajaran diapapun untuk tetap santun kepada orangtua dan tak ada manfaatnya memaki sembari mengancam. Arogansi ini yang layak diakhiri- MS

BACA JUGAWakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, Diperiksa KPK Besok. Jumat Keramat ‘Berkibar’ Kembali?:

Perseteruan Perempuan Yang Mengaku Anak Jendral Dengan Arteria Dahlan, Jadi Perhatian Publik

Di Mana Organisasi Wartawan Ketika Ada  Berita Vulgar Tentang Selebritas Indonesia?

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.