Kenapa bayi begitu menggemaskan? Sebenarnya aku sudah punya teori sendiri, tapi aku ngecek juga di Google untuk mendapat konfirmasi dan penjelasan yang lebih ilmiah. Dan ini yang kudapat:
“Daya tarik bayi adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap sepele. Itu adalah bekal survival yang membuatnya bertahan hidup di dunia ini. Berkat daya pikatnya itu, hati orang tua meleleh karena cinta, dan bayi pun mendapat apa yang dibutuhkannya: makanan yang tidak habis-habisnya, perawatan yang tekun, dan sebagainya sampai ia tumbuh besar.”
Memakai kata-kataku: “Bayi lahir sebagai mahluk lemah yang bergantung sepenuhnya pada orang dewasa, tapi dibekali oleh-Nya daya tarik luar biasa yang membuat orang tua rela melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhannya. Itulah hukum alam yang telah ditulis di Buku Besar di atas sana.”
Google merinci lebih jauh, bahwa yang membuat bayi begitu memikat adalah matanya. “Mata bayi tergolong besar dibandingkan dengan wajahnya (mata tidak tumbuh banyak semejak kelahiran); juga kepalanya, yang terlalu besar untuk tubuhnya. Ditambah lagi, pipinya yang montok, dagunya yang mungil, dan sebagainya.”
Kata para ilmuwan, daya tarik bayi membangkitkan perhatian instan yang secara naluriah tumbuh dalam otak orang dewasa. Penelitian scan otak menemukan bukti munculnya reaksi otomatis ini, yang terjadi di orbitofrontal cortex, area di dalam otak yang terlibat dalam pemberian apresiasi dan pengambilan keputusan. Bayi yang cantik sulit diabaikan, dan ini bisa jadi sudah tertanam di otak kita.
Mungkin itu yang menyebabkan, sohibku RM selalu tertarik pada bayi, di mana pun ia melihatnya. Dia bisa saja tengah membicarakan sesuatu yang serius atau mendiskusikan masalah kantor yang sulit, lalu seperti tersihir, tiba-tiba “mencair” ketika melihat ada bayi di dekatnya. Kadang aku tergelak melihat reaksinya: menatap lembut, menjawil si bayi dan … babbling menirukan suara bayi!
Makanya tak heran kalau ia begitu cinta pada Rinjani, cucunya, yang yang menjadi model dari gambar Medi-ku kali ini. Katanya ketika mengirim foto Jani padaku, “Ini Putri Kepribadian dari Yogyakarta, Enma.”
O lala, aku pun jadi ikut-ikutan jatuh hati ….
3 Juni 2021