Belajar dari Pengalaman Iman Para Pilihan Allah – Menulis Kehidupan 81

Mengagumi pengalaman iman para pilihan Allah, saya coba merenungkan perjuangan mereka melakukan tugas istimewa di tengah manusia, dengan segala kemanusiaan mereka. Tidak semua bisa dipahami, apalagi tentang rencana agung dan misteri Sang Pencipta Maha Agung. Kekaguman itu kutulis dalam sajak: Menggapai Kebesaran Sang Maha Agung.

Raga sekecil debu
dalam pelukan maha luas buana
Jiwa sehembus nafas dalam selubung berlapis-lapis angkasa
Rindu damba pesona sujud khusyuk berdoa kepadaMu Sang Pencipta
agar berkenan menyibak langit berlapis misteri
bagi setiap anak manusia

Detak jantung membuka jutaan lembaran kuasa-Mu
Sujud sembah berkelana mencari ridho-Mu
Semua nama suciMu didaraskan dalam hening pasrah
Bila Engkau Maha Murah
buka jendela istana agung-Mu
percikan secercah cahaya Ilahi
ke dalam ruang kesahajaan nurani jiwa
Bila Engkau Maha Rahman
sibak lembaran misteri Kasih-Mu
teteskan embuh sayangMu pada dahaga iman
para KhalifahMu yang bertafakur
Bila Engkau Maha Sempurna
buka jalan rencanaMu
membawa roh jiwa insani
naik bersimpuh di pelataran misteriMu

Ya Sang Maha Nama
bagiMu tak ada seseatu pun yang mustahil terjadi
PikiranMu,
bukanlah secuil pikiran kami manusia
RencanaMu,
bukanlah selera nafsu serakah diri insani
KehendakMu,
bukanlah kemauan dan perintah kesombongan kami ciptaan
Apalagi
tentang para utusan dan para nabi-Mu
dalam sejarah peradaban kami manusia
Maha Kuasa-Mu
yang memutuskan bagi kami

Hanya dengan iman sahaja
dan tuntunan Kasih Rahmat-Mu
kami manusia dapat mengalami misteri agung-Mu
Agar dapat menyembah-Mu
Agar mampu bersujud kepada-Mu
Agar bisa bersyukur kepada-Mu
Agar mampu berterimakasih selalu
Agar mau mengasihi sesama seperti kami butuh dikasihi serta kami mengasihi diri kami sendiri
Engkau Maha Misteri

Di hadapan Maha Misteri-Mu
Sejumlah tanya nurani jiwa menggugat
Siapakah diriku sehingga mau mengatur-Mu
Untuk apakah aku tercipta sehingga ingin menang sendiri dan memusuhi sesama manusia
Sebegitu hebatkah aku sehingga ingin membela-Mu dan mengatur Engkau menurut seleraku?
Mengapa aku tercipta dan dihadirkan dalam sejarah kehidupan ini?

Ya Sang Maha Mengetahui
sinarilah pikiran dan kesadaranku
terangilah jiwa nuraniku
kendalikan lah hawa nafsuku
ajarlah kelemahan imanku
untuk sujud mencium bumi
yang memberi kebutuhan hidupku
yang akan menerima jasadku
Bukalah mata nalarku
untuk melihat langitMu maha luas
untuk memandang alam lingkungan dan kekayaan semua ciptaan-Mu
yang menopang kebutuhan pribadiku

Aku datang tanpa apa pun
Aku hidup mutlak tergantung
Aku pulang pun tak punya sesuatu
Kecuali
amal perbuatan selama hidup
MenghadapMu Maha Kuasa
dalam rencanaMu Maha Misteri
dan KebesanMu Maha Agung
Ampuni diriku
Ya Sang Maha Rahim

(Simply da Flore
Harmony Institute)