Sakit bisa dialami semua orang. Sakit fisik, sakit perasaan, sakit pikiran, serta sakit hati dan sakit jiwa nyatanya terjadi pada manusia.
Ketika mengalami sakit, totalitas pribadi terganggu. Banyak penyebab sakit, entah dari diri sendiri atau dari sesama dan alam lingkungan.
Dan, ketika sakit, semua yang normal akan berjuang mengupayakan kesembuhan. Berobat dengan aneka cara yang mampu dijangkau pribadi maupun keluarga dan pihak yang peduli.
Ketika sakit,
ada banyak reaksi pribadi. Ada rintihan dan tangisan, ada protes dan marah dan ada juga disadari dan disyukuri karena tahu penyebabnya dan mampu mengobatinya.
Setelah mengalami kesembuhan, banyak juga bentuk sikap terhadap pengalaman sakit dan kesembuhan. Ada yang bersyukur bisa sembuh, ada yang kembali hidup seperti biasa, bahkan ada yang mengutuk sakit, mempersalahkan orang lain dan menggugat Sang Pemilik kehidupan.
Kesehatan jiwa raga
dalam setiap pribadi
sering disadari penting, mau dijaga dan dirawat ketika sudah pernah mengalami sakit
Kesehatan sering dianggap biasa, jika dipahami sebagai keharusan, bukan berkat dan sebuah upaya menyayangi kehidupan.
Ya Sang Pemilik kehidupan
Terima kasih atas pengalaman sakit, sembuh, dan sehat
karena diriku disadarkan akan keterbatasan kodratku serta mutlaknya ketergantungan hidupku sebagai anugerah daripadaMu
Syukur atas napas hidupku dan seluruh pribadiku
Sekarang bisa bersyukur kepada-Mu
Kedalam penyelenggaraan Kasih-Mu kuberserah
Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.