Belajar Merenungkan Kebangkitan dan Kemenangan Hidup – Menulis Kehidupan-111

Peristiwa Paskah, kebangkitan dan kemenangan, sudah dialami dan dilakukan Yesus dari Nazareth 2000 tahun yang lalu. Bangkit dari kematian, Menang atas dosa dan maut. Itulah yang diimani umat Kristiani.

Paskah dirayakan sampai saat ini, zaman digital milenial ini. Apa manfaatnya dan apa alasannya sehingga masih dirayakan. Padahal, hinaan dan hujatan pun terus berlangsung. Ada sabda Yesus, “Aku datang bukan untuk membawa damai, tetapi pedang, pertentangan ke tengah dunia, karena setiap orang harus memilih….”

Merenungkan makna kebangkitan dan kemenangan, Paskah, saya menulis sajak: Kobar Cahaya Paskah Milenial.

Kutanyakan pada mereka
Apakah Paskah itu
Apa sebenarnya Alleluia
Benarkah itu perayaan Kebangkitan
Kebangkitan siapakah yang dirayakan
Kemenangan siapa
Kemenangan atas apa
Semuanya bicara
Semuanya berkata
kisahkan jawaban jiwa
tanpa suara
ceritakan ungkapan iman
dalam damba dan harapan
Pada kesaksian para muridnya
Pada pengalaman para Rasul-Nya
Seperti yang tertulis dalam Injil.

Kulihat fajar pagi merekah
lalu pancarkan makna paskah
pada seluruh alam semesta
Bangkitkan kehidupan jagat raya
dengan ajaib sejuta makna
alirkan energi misteri
kasih sayang kodrati
kebenaran yang sejati.

Dalam gelap gulita malam
Purnama bulan kisahkan Paskah
Membangkitkan ritual magis alam
suara burung hantu bernyanyi
jangkrik dan kodok bermusik
tunas benih dan pohon menari
Manusia bersenandung bermimpi
Ombak berlari memeluk pantai
Angin tersenyum sepoi
Bintang bersorak memuji
Kunang-kunang berdansa gemulai
Gebyar kehidupan malam.

Dari rumah kehidupan insani
ada asap dan bara api
bernyala di tungku rezeki
keluarga menanti energi
untuk sehat raga dan damai jiwa nurani
Kebangkitan dinamika warnai hari
dalam karya amal bakti
pilihan setiap diri pribadi.

Dari ketinggian pandang
ketika malam ada di perkotaan
Ingar bingar wajah metropolitan
bangkitnya perjuangan bela kehidupan
berlomba menahan laju waktu
berupaya menangkap harapan
agar bisa jamin kebutuhan
agar berdiri tegak menatap cahaya
agar menggores lembar waktu dengan makna.

Paskah itu kebangkitan
Kesadaran pribadi
bangun mengejar hari
dengan nalar dan inspirasi
dengan energi jiwa nurani
Menyalakan sebatang lilin keyakinan
Membakar diri sendiri
agar hasilkan bara dan nyala
biaskan cahaya menghalau gulita malam tantangan
Kobarkan bara semangat
menangkap cahaya mentari
Hingga raga dan rasa selesai
menemui takdir ajal pribadi
Menghadap Yang Ilahim

Paskah itu kebangkitan
Setiap lilin generasi insani
Paskah itu kemenangan
masing-masing nyala pribadi
kobar bara diri sendiri
Meremas buana dalam jemari
Hilangkan jarak raga dengan sarana digital
Pertemukan kemarin dan esok
dalam telapak nalar
Ciptakan surga dan neraka
dengan telunjuk pikiran
Puaskan hasrat raga
dengan sentuhan layar gadget.

Manusia milenial terus menjadi
Generasi digital berlomba memiliki
Impian harapan cita dan cinta
Berlomba berlari meraih pilihan
Berjuang menggapai keputusan
mengendarai iptek menembus angkasa
terbangkan jiwa menghindari ajalnya
ciptakan surga tanpa neraka.

Paskah itu perayaan misteri
Sang Maha Misteri Ilahi
terus menari dan menyanyi
tarian semesta abadi
nyanyian jagat lestari
keajaiban agung tak bertepi
untuk dialami dan disyukuri
oleh segenap kita insani
dalam misteri tak terselami
Revolusi Sang Maha Misteri.