Belajar Merenungkan Makna Puasa – Menulis Kehidupan 88

Ada banyak bentuk tradisi berpuasa dalam agama maupun adat budaya
Ada tujuannya berpuasa dan tata caranya masing-masing
Ada yang berpuasa dan berpantang
Ada tapa brata, hening samadhi
Lalu
Apa itu puasa dan apakah penting.

Ada para satria berpuasa
Ada para spiritual berpuasa
Ada para tokoh adat budaya berpuasa
Ada para nabi berpuasa
Ada tokoh agama berpuasa
Ada umat beragama dan komunitas adat budaya berpuasa
Ada pemuda Nazareth yang diimani sebagai Tuhan pun berpuasa
Lalu,
Apa itu puasa dan apa pentingnya.

Dalam puasa ada fakta
Orang yang berpuasa mengheningkan diri
Ada doa yang dilakukan
Ada upacara yang dilaksanakan
Ada sesaji sembah yang dipersembahkan
Ada tempat dan waktu khusus disediakan
Ada perilaku khusus diamalkan
Ada cara berbusana berbeda dikenakan
Ada tempat tertentu digunakan dan dikunjungi.

Manusia pribadi dan atau bersama
Diam, hening, sepi
samadhi tapa brata
Arahkan pikiran untuk menyadari
Tenangkan nurani jiwa untuk menghayati
Kendalikan raga dan rasa untuk memaknai
adanya jati diri pribadi
Hakikat kodrati kehidupan
di antara sesama manusia
di tengah alam semesta
di hadapan Sang Pencipta.

Puasa itu
Menyadari dan menyapa setiap anggota tubuh
Meneliti dan mengendalikan rasa dan emosi
Menyaring dan menata pikiran
Berdialog dan bersepakat dengan hati nurani
Membersihkan dan memurnikan jiwa
Karena masih mencintai dan mensyukuri kehidupan serta mau memberi makna sejati atas berkah kehadiran pribadi di alam semesta
Puasa karena masih mau menjadi manusia
Puasa karena mau memiliki harkat martabat pribadi
Rohani dan jasmani.

Puasa itu:
Merasakan detak jantung dan desah nafas
Puasa itu menghitung jari tangan dan kaki
apa yang sudah dilakukan dan kemana saja sudah melangkah
Puasa itu menonton gambar yang telah direkam mata, menghitung jumlah kata yang pernah diucapkan dan apa saja yang pernah didengar
Puasa juga mengingat selera rasa dan emosi yang telah dipenuhi dan ingin diraih
Puasa itu kemauan sadar dengan pikiran untuk kembali menyadari, bercermin lalu memilah dan memilih apa yang sudah dialami
untuk memutuskan tekad melangkah pada peluang hidup yang tersisa.

Puasa itu ibarat
Menyadari buah segar yang kunikmati dari tanaman di kebunku berasal dari akar batang cabang ranting pohonnya, ada tunas daun hijau dan daun kering yang gugur, ada bunga dan buah sesuai musimnya
Lalu kembali kurawat pohon buah itu karena masih mau menikmati hasil buahnya dengan penuh syukur terima kasih kepada alam dan Sang Pemikik-Nya.

Puasa itu saat diam hening untuk berterimakasih dan bersyukur atas air yang kuminum, mandi dan mencuci
Karena ada mata air, sungai, hujan, awan, dan samudera yang melakukan proses alam untuk ketersediaan air.

Puasa itu
kerelaan pribadi untuk sadar dan sejenak tunduk menyentuh tanah dengan telapak tangan
Lalu sujud mencium wajah Ibu Bumi dan sambil menarik napas berbisik penuh kesadaran
“Aku berasal dari tanah, hidupku di atas tanah dan dijamin dengan seluruh isi alam, dan akan kembali ke tanah.”

Ya Sang Maha Agung
Terima kasih dan syukurku kepada-Mu
bahwa sekarang saya bisa bersyukur padaMu
Terimakasih atas udara yang kuhirup dan tidak mampu kubayar, atas tanah yang kupijak dan atas seluruh jiwa ragaku
yang sekarang bisa menyebut nama-Mu dan masih diizinkan hidup hingga detik ini
Terpujilah Maha AjaibMu dan segala keagungan-Mu.