Seide.id – “Berani, karena benar. Takut, karena salah. Jika salah, kita jangan berani. Apalagi untuk mencari pembenaran diri agar kita tidak disalahkan.”
Salah, sekecil apa pun perbuatan salah, kita harus berani meminta dan memberi maaf agar tidak jadi beban jiwa.
Benar, begitu pula, jika perbuatan itu benar, kita harus membela dan memperjuangkan kebenaran itu.
Ternyata idealisme itu secara pelan tapi pasti makin mencengkeramku. Ketika komentar, nyinyiran, bahkan fitnah yang dihembuskan orang yang tidak bertanggung jawab itu saya tanggapi.
Ternyata menanggapi hal yang sepele, remeh temeh, dan tidak penting itu membuang-buang waktu, melelahkan, dan tak ada gunanya.
Saya sadar-sesadahnya, bahwa orang yang merasa benar, jika tidak segera sadar diri pasti sombong dan tinggi hati. Apalagi, jika ‘merasa lebih segalanya dibandingkan dengan orang lain’. Lebih baik merasa bersalah untuk segera minta maaf, perbaiki diri, hidup makin baik, dan rendah hati.
Mata hati saya seperti dicelekkan untuk melihat kebenaran sejati dengan semangat kerendahan hati yang diteladankan tokoh panutan dunia. Bekerja dalam senyap, tapi memberi manfaat yang luar biasa.
Sesungguhnya, ketika kita berani merendahkan diri serendah-rendahnya, maka orang tidak mampu menghina lagi dan badai kehidupan tak kuasa menghempaskannya.
Hidup membumi untuk hasilkan buah-buah kasih.
Mas Redjo /Red-Joss