Berdagang Dengan Hati

Seide.id – Saya sering geli, bahkan tertawa sendiri. Ketika melihat teman yang berbisnis itu piawai menghitung untung, tapi tidak mau menghitung rugi.

Menurut banyak teman, berdagang itu sederhana dan mudah. Harga barang yang dijual dikurangi modal, selisihnya berarti keuntungan. Bagaimana, jika barang itu rusak, harga turun, atau dikemplang pelanggan, jualan itu untung atau buntung?

Padahal berdagang itu tidak semudah hitungan matematika. Tidak cukup menggunakan logika, karena banyak variabelnya. Tapi yang utama adalah menggunakan hati.

Ketika orientasi berdagang sekadar mencari dan mengejar keuntungan semata, maka mereka cenderung singkirkan hati nurani sendiri, dan berbuat curang.

Coba lihat dan amati di lingkungan sekitar sendiri. Banyak orang piawai menyiasati barang dagangannya agar tidak cepat rusak. Mereka menggunakan bahan kimia seperti formalin, borak, dan sebagainya. Tidak hanya meracuni tubuh, tapi, juga mengakibatkan kanker dan penyakit berbahaya lainnya.

Selain bahan kimia berbahaya, ada juga pedagang nakal yang menjual barang kedaluwarsa atau rusak untuk bahan campuran makanan, minuman, perawatan, dan juga kesehatan tanpa peduli pengaruh efek samping pada pelanggannya. Karena yang dipikirkan oleh mereka hanya keuntungan besar semata.

Padahal disadari dan terpikirkan, atau tidak, sesungguhnya, ketika berdagang secara curang dengan mencampurkan bahan kimia berbahaya itu berarti mencurangi dan meracuni keluarga sendiri. Akibatnya juga jangan kaget, ketika hukum tabur tuai pun bakal dipetik, dan menyesal pun tiada guna.

Berbeda dengan mereka yang berdagang menggunakan hati. Mereka membangun hubungan persaudaraan dengan pelanggan secara jujur dan baik. Untung kecil, tapi berkah. Keluarga pun adem ayem. Hidup damai sehahtera dan bahagia.

Mas Redjo /Red-Joss

Keteladanan itu Sumbernya Dari Hati

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang