BTP Tetap Terapkan Sistim BTP Dan Digitalisasi Pada Blok Rokan Yang Telah Diambil Alih Dari Chevron

Seide.id – Kunjungi Blok Rokan di Riau setelah satu bulan lebih diambil dari Chevron, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, usulkan digitalisasi di Blok Rokan diterapkan pula di seluruh operasi hulu Pertamina.

BTP atau Ahok menilai digitalisasi merupakan langkah progresif yang dapat mendukung operasi hulu migas yang selamat, andal, dan efisien sehingga memberikan devisa lebih besar bagi negara.

Seperti diketahui, sedari dulu, BTP sangat memanfaatkan tekhnologi untuk menunjang pekerjaannya.

Menurut BTP, fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) yang ada di Blok Rokan dapat dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di seluruh operasi hulu Pertamina, bahkan bisa juga untuk sektor hilir.

“Sistem di IODSC ini juga bisa diterapkan ke Pertamina Integrated Command Center agar dengan data dan orang yang benar maka ada pengambilan keputusan yang tepat. Semua upaya kita bertujuan untuk optimisasi devisa,” ungkap BTP dalam keterangan tertulis (15/9/2021).

Bukan hanya tentang alih wilayah

Dikatakan BTP, alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina, bukan hanya tentang pengalihan wilayah kerja, namun juga tentang sistem dan keahlian orang-orang yang ada di dalamnya.

Pada BTP, manajemen PT Pertamina Hulu Rokan (PHR ) menyampaikan , bahwa peningkatan prohiduksi Blok Rokan didukung oleh beberapa faktor utama.

Faktor diantaranya , kegiatan pengeboran sumur-sumur produksi minyak yang baru, menahan laju penurunan produksi alamiah, dan menjaga keandalan fasilitas operasi produksi.

Faktor-faktor itu sangat ditunjang oleh penerapan teknologi digital yang masif di Blok Rokan.

Penerapan digitalisasi setidaknya memberi empat manfaat utama, yaitu peningkatan kinerja keselamatan, penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi sampai 40 persen, optimalisasi kemampuan fasilitas produksi, serta peningkatan efisiensi

Ada pun fasilitas IODSC merupakan sumber informasi atau ‘big data’ berkaitan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan. Setiap hari ada sekitar 4.000 hingga 5.000 data yang masuk.

Data tersebut diolah agar menjadi informasi berharga yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

IODSC memanfaatkan transformasi digital dengan menyimpan pengetahuan dari para ahli di berbagai bidang dan mengimplementasikannya untuk kinerja sumur dan peralatan.

Keberadaan fasilitas IODSC juga dapat dikolaborasikan dengan Pertamina Integrated Command Center (PICC)

Selain itu, Blok Rokan juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

AI ini antara lain digunakan untuk pengaturan jadwal perawatan ulang sumur secara otomatis guna merencanakan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien.

Lainnya, untuk kebutuhan identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal, pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

Pemanfaatan teknologi tersebut diklaim PHR membuat sumber daya dan waktu menjadi lebih efisien ketimbang secara manual. Data yang terekam juga dapat digunakan untuk menyusun prioritas pekerjaan kritikal dan perawatan sumur serta peralatan.

Dengan demikian, mobilisasi logistik pendukung operasi migas dapat berjalan lebih sistematis dan efisien. Pergerakan kendaraan operasional perusahaan juga dapat dipantau dari fasilitas IODSC.

Selanjutnya, langkah apa yang akan BTP buat mengingat untuk mengambil alih dari Chevron, tentunya tidak sedikit uang rakyat yang telah dikeluarkan ?

“Saya akan tetap berlakukan sistim yang sama. Sistim BTP. Bersih, Transparan, Profesional, ” demikian BTP menegaskan pada Seide, 16/9/2021.
(ricke senduk)

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan