Oleh MAS SOEGENG
Unuk dicatat, saya tidak anti demo. Demo menunjukkan kehidupan berdemokrasi. Tetapi demo, seyogyanya punya waktu yang tepatg. Punya visi tentang perubahan yang lebih baik. Perjuangan turun ke jalan, melalui demo, mestinya jelas agendanya.
Demo pada 18 Mei 1998 untuk menurunkan Presiden Soeharto jelas keinginannya untuk melakukan perubahan. Korupsi di zaman Soeharto sudah kelewatan, tak bisa ditolerir lagi. Krisis moneter sejak 1997 menegaskan pentingnya demo saat itu. Agenda mahasiswa waktu itu jelas, yakni reformasi. Itu sebabnya, demo saat itu didukung semua pihak. Dan berhasil.
Apa yang dipejuangkan demo 24 Juli 2021 ini ? Mereka mengusung tema Jokowi End Game ( Akhir Permainan Jokowi). Dari sini saja tampak bahwa demo ini sangat politis. Para pendemo sedang dimanfaatkan para politisi untuk berakting sebagai kumpulan senjata politik. Apa yang diperjuangkan selain menggulingkan Jokowi ? Tidak ada. Sebab demo-demo yang galak di medsos ini biasanya kosong. Beda dengan demo mahasiswa dulu. Kelasnya beda. Jauh.
Saya pikir, tadinya demo ini akan memberikan solusi, ide baru pada pemerintah atau pada Jokowi yang mereka anggap gagal dalam menanggulangi pandemi. Tapi tidak. Indonesia tidak dalam posisi gagal melawan musuh tak tampak. Pemeringah bersama rakyat sedang bahu-membahu melawan covid. Bandingkan jumlah penduduk kita dan korban covid, dengan penduduk negara dunia.
Apakah yang demo memberikan suatu pemikiran atau solusi dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi ? Jelas tidak. Demo di tengah pandemi itu justru bisa mencelakakan yang demo. Apakah mereka membawa usulan reformasi karena menganggap pemerintah sewenang-wenang dan ada korupsi seorang presiden besar-besaran ? Juga tidak. Pembangunan dimana-mana. Indonesia sedang menuju ke 5 Besar Negara Dunia, seandainya covid tak menghempaskan dunia. Jokowi juga sebagai pribadi yang setahu saya tetap sederhana.
Jadi karena tak ada alasan kuat melakukan demo di tengah pandemi ini, maka kita bisa menganggap demo itu hanya kegiatan anak-anak nakal yang kurang kerjaan. Apalagi Menteri Koordinatro Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahmud MD menduga ada orang-orang di belakang demo yang selalu mencari celah untuk membuat gaduh. Jika ini benar, mengapa Mahmud tidak membuka saja. Bar kita tahu demo ini demi apa.
Sudah saatnya pemerintah tidak memanjakan para perusuh negeri ini dengan diam aau sekedar menduga. Jika sudah cukup bukti, tangkap. Termasuk para pendemo. Pembiaran dan pemanjaan seperti ini yang sering bikin mereka mengulang ribut terus.
Tuman …..