Foto di bawah ini adalah pusat logiistik produk pertanian di China. Luasnya 27 hektar. Buah segar, sayuran, rempah rempah, singkong dan banyak lagi, Dari semua pusat pertanian, ditampung disini.
Petani dilengkapi dengan database harga international secara online. Mereka bisa lihat di hape lewat aplikasi. Setiap produk yang masuk ke pusat logistik mendapat warkat titipan barang. Namun warkat ini dapat di uangkan di bank sebesar 40% dari harga taksiran. Nanti setelah barang terjual petani akan dapat harga real. Mereka terima uang setelah dipotong advance 40%. Di China setiap kabupaten ada pusat logistik ini.
Apa dampaknya dengan adanya pusat logistik itu?
Pertama, industri pengolahan pertanian berkembang pesat. Para pabrik dapat kepastian pasokan dari pusat logistik. Pabrik sauce, powder chily, makanan kemasan, buah kemasan, minuman ringan, pharmasi herbal dan lain-lain semua berkembang pesat. Pabrik juga kalau butuh modal kerja, mereka bisa tempatkan stok produksi mereka ke pusat logistik. Dari stok itu mereka dapatkan uang sebesar 70%. Nanti kalau sudah terjual produknya, mereka dapat uang selisih setelah dipotong advace 70%. Jadi modal kerja efisien dan biaya stok jadi murah. Benar benar sinergi.
BACA LAINNYAKeadilan Sosial di China
Kedua, pedagang atau eksportir tidak usah repot deal dengan petani dan kawatir soal kualitas. Karena di pusat logistik itu, kualitas terjaga sesuai market demand. Pedagang juga tidak usah kawatir soal stok dan tidak perlu punya stok. Pusat logistik menjamin stok. Sehingga mereka dapat dengan mudah mengembangkan pasar secara efisien.
Karena barang terhubung dengan sistem stokis, ia juga menjadi bagian dari ekosistem financial ( fund provider). Eksportir dapat dengan mudah dapat kredit ekspor. Jadi hanya modal LC, mereka bisa mendapatkan barang. Kredit dibayar setelah LC cair.
Demikian bisnis process sistem pertanian yang berkelanjutan. Tidak ada rentenir, tidak ada tengkulak, tidak ada permainan harga ketika panen, dan petani penentu harga dan jual. Patokan international price. Hanya yang mau kerja keras berhak kaya. Rente kelaut aja. Sederhana bukan.
LAINNYAOrang China Semakin Malas Menikah
Di Indonesia memang sulit dilakukan kalau tidak ada political will membela petani. Mengapa ? Akibat tidak adanya ekosistem logistik ini, terjadi pemborosan sekitar 20-25% dari PDB. Itu semua income yang dipenggal oleh adanya rente dan yang dikorbankan adalah petani. Sulit politik berubah karena ongkos politk ditanggung oleh pemain rente.
- penulis ERIZELI JELY BANDARO foto ISTIMEWA EJB