Tergolong tanaman perdu dengan tinggi maksimal 1 meter. Bila ditanam di lahan jarak antar pohon minimal 2×1 meter persegi, Tanaman ini cukup lama berbuahnya, Perlu waktu sekitar 4 tahun sejak ditanam sebelum bebuah.
Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI
Seide.id 13/12/2023 – Hana Budiono, mantan wartawan boga femina yang kini memimpin beberapa perusahaan PR-Management, mengabarkan bahwa pohon Miracle Fruit (Synsepalum dulcificum) koleksinya sedang lebat berbuah, merah ranum seperti buah melinjo . “Buruan tengok sebelum ludes dipacok burung,” ucap istri Budiono Darsono, pendiri detik.com dan kini pemilik/pengelola kumparan.com.
Saya bergegas ke rumahnya yang cuma sepelemparan batu dari rumah saya di Pamulang, langsung ke kebun luas persis di belakang (satu dari) rumah mereka itu, disambut Mang Koh penjaga kebun yang sigap memandu saya ke titik lokasi yang sudah saya kenal, karena beberapa bulan lalu saya sudah mampir ke sini. Bedanya kini pohon seukuran 1meter kubik itu rapat dikurung bari-bari dan atap jaring.
Kenapa dikurung? Agar panen buah tak rusak digasak ketilang, cerukcuk, codot, dan musang-luwak. ”Lagian kata Bu Hana, bapak kan mau datang memoret bila ini pohon berbuah,” ungkap Mang Koh seraya ambil gunting, mencopot tali-temali pengikat bari-bari, membongkar hurung, hingga buah-buah segar merah ranum yang masih keluarga sawo itu mejeng bebas di layar HP saya.
Alkisah Chevalier des Marchais, penjelajah Eropa di Afrika Barat tahun 1725, yang menyadari bahwa penduduk setempat memetik dan mengunyah buah ini, sebelum menikmati makanan bercitarasa asam. Ajaib, rasa asam pada belimbing wuluh atau jeruk limau misalnya, spontan berobah jadi manis di lidah. Itu mengapa masyarakat lokal menyebutnya agbayun, asaa, ledidi, taami yang mengacu pada arti miracle fruit.
Belakangan para ahli tumbuhan menyimpulkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh glikoprotein yang disebut mirakulin dalam daging buah, yang saat dimakan nolekul ini mengikat ke pengecap pada lidah. Jika kandungan pH makanan netral, mirakulin mengikat dan memblok reseptor. Namun jika kandungan pH rendah (disebabkan makanan asam) mirakulin mengikat protein dan dapat mengaktivasi reseptor manis.
Keajaiban ini akan berlangsung hingga protein tersebut dihilangkan oleh ludah dan biasanya memakan waktu hingga 30 menit. Begitu kata para ahli, dan biji/bibit mirachel fruit pun menyebar keluar habitatnya. Tahun 1970an di Amerika Serikat, ada upaya mengomersialisasikan buah ini karena dapat membuat makanan tak manis jadi terasa manis tanpa menambah kalori dalam jumlah yang besar,
Upaya ini gagal karena Food and Drug Administration (FDA) mengklasifikasikan buah ini sebagai bahan tambahan pangan. Ada sinyalemen proyek ini disabotase industri gula; Tapi FDA menampik tuduhan ini dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah ditekan oleh industri gula.Padahal ini buah baik dikonsumsi penderita diabetes karena tak menyebabkan peningkatan kadar gula darah,
Ini buah juga memulihkan perubahan rasa di lidah usai kemoterapi; menurunkan berat badan dan meningkatkan imunitas, mengandung banyak Vitamin C dan sumber nutrisi penting lain yang berperan penting dalam memerangi inveksi vius dan bakteri. Jika buah dikonsumsi secara teratur, maka dapat memicu produksi sel darah putih, hingga mencegah tubuh dari serangan berbagai penyakit.
Tergolong tanaman perdu dengan tinggi maksimal 1 meter. Bila ditanam di lahan jarak antar pohon minimal 2×1 meter persegi, Tanaman ini cukup lama berbuahnya, Perlu waktu sekitar 4 tahun sejak ditanam sebelum bebuah. Begiu kisah yang pernah saya baca, Lur…! Antara lain tulisan mengenai mirakulin karya Prof Kenzo Kurihara dari Jepang, dalam jurnal Scienc tahun 1968.
Saya tak sempat tanya, dari mana Hana (atau Budiono Darsono yang memang pecinta tanaman) memperolah bibit Miracle Fruit dan menanamnya di kebun bareng koleksi tanaman langka lainnya? Yang pasti tahun 1981 saya pertama melihat dan icip-icip buahnya di Kebun Buah Mekarsari Cileungsi Bogor saat Mamiek Soeharto (yang lulusan IPB) baru mengembangkan obyek wisata khas nasional jfu.
Siapa mengira Miracle Fruit tengah berbuah lebat di kebun Hana & Budi, dan saya bisa menghidangkannya buat Anda. Salam buah segar yang bisa bikin yang asam dan kecut jadi manis di lidah.***