Siapa di antara kita yang tidak mempunyai keinginan untuk bebas keuangan dan bebas waktu di usia muda?
Bisa jadi, jawaban kita semua adalah sama: memimpikannya!
Kita lalu membayangkan pergi berwisata ke banyak tempat, banyak negara, dan bebas waktu.
Uang dan waktu tidak lagi menjadi kendala, masalah, hambatan, atau menghalangi keinginan dan gerak langkah kita.
Kapanpun dan ke manapun, jika mau, kita juga bisa bepergian dengan leluasa.
Bermimpi, mempunyai cita-cita setinggi langit itu boleh dan tidak dilarang, asalkan kita mengetahui cara atau jalan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan yang matang itu hukumnya wajib dan harus ditindaklanjuti agar impian itu bukan sekadar angan-angan belaka alias khayalan bagi seorang pemimpi.
Untuk mewujudkan mimpi itu, langkah penting dan prioritas utama kita adalah dengan bekerja keras untuk hidup sederhana dan hemat.
”Rajin menabung pangkal kaya, hidup hemat pangkal bahagia.” Intinya, kita diajak menjauhi hidup konsumtif, berfoya-foya, dan sok borjuis.
Budaya menabung adalah pijakan kita untuk hidup sederhana, prihatin, dan hemat.
Kita mengelola keuangan secara ketat dan mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang penting dan bermanfaat. Kita bekerja hanya untuk menabung dan menabung.
Gaya hidup sederhana itu menjauhkan kita dari godaan barang konsumtif, tertekan, dan stress. Hidup sederhana dan hemat itu membuahkan tabungan miliaran untuk masa depan dan kita berani untuk pensiun muda.
Dengan bebas finansial dan bebas waktu, kita dapat melanglang buana dan menikmati hidup bahagia. (MR)