Banyak pengusaha baru karena atidak memahami bisnis yang sedang dijalani. Mereka hanya tertarik pada apa aakta orang, atau sesuatu yang sedang viral. Akibatnya mereka bingung. Pahami bisnis secara detil.
Entah sudah berapa juta orang dengan ratusan trilunan rupiah musnah begitu saja di dunia crypyocurrency. Kerugian ini jelas dari mereka yang tak paham apa itu cryptocurrency, namun nekad investasi karena tergiur iming-iming. Godaan cepat kaya datang dari mereka yang berhasil, atau mereka yang sengaja menyebarkan iming-iming untuk menjebak orang-orang amatir. Orang-orang yang mudah ditipu karena mereka tidak paham bisnis aset kripto.
Sejak lama, para miliader, orang-orang kaya dunia, tidak pernah menginvestasikan uang mereka untuk usaha yang tidak mereka pahami. Dalam setiap bisnis, mereka harus tahu seluk beuk investasi yang akan mereka masuki. Pertama agar tidak mudah ditipu, kedua agar mereka dapat menemukan cara-cara yang lebih simple namun dengan profit yang tinggi. Andaipun mereka teretarik pada suatu bisnis, namun mereka tidak paham, mereka mengangkat seorang ahli dan profesional di bidangnya sebagai karyawannya.
Tanpa pengalaman, tanpa pengetahuan, orang mudah tersesat di dunia usaha yang pelik.
Sepasang suami isteri, Andika dan Aniesa yang tak memiliki pemahaman tentang bisnis travel umroh, nekad buka usaha dengan nama First Travel Utama. Mereka menjual paket umroh murah seharga Rp 14,3 juta sementara perusahaan lain menjual lebih dari Rp 20 juta.
Iming-iming harga murah untuk bisa ke “ surga” dunia ini membuat 63,000 orang tak bisa berangkat umroh karena pasangan pengusaha ini mengaku kesulitan dana. Mereka bisa memberangkatkan pengikut umroh saat ada pendaftar baru. Jika tidak, mereka tak bisa membeayai semua orang yang membutuhkan beaya nyaris Rp 1 triliun.
Pemasukan First Travel selama ini sudah dipakai untuk foya-foya sepasang anak muda yang pengin cepat kaya itu; beli rumah indah dan megah, mobil mewah serta barang-barang luks yang dipamerkan di medsos. Ini, jelas bisnis skema ponzy dan piramida yang dihindari para arang kaya
Si pemilik bisnis tak paham bisnis travel umroh, konsumen juga tak tahu apa itu bisnis First Travel. Mereka hanya tertarik beaya murah dan ke tanah suci. Tak heran jika mereka terjebak dalam rimba usaha tak jelas.
Inilah beberapa faktor penyebab orang-ornag rugi dalam berbisnis.
Tidak Mamahami Suatu Bisnis
Kebanyakan mereka yang rugi adalah karena tidak memahami pengetahuan detil mengenai bisnis yang akan mereka tempuh. Biasanya, mereka tergoda oleh teman, iming-iming, iklan atau kesuksesan orang lain.
Kurang Menguasai Manajerial
Mengelola usaha perlu pengetahuan tentang manajerial. Tentang cara mengelola produksi, pemasaran, sdm dan terakhir yang tidak kalah pentingnya dalah ketrampilan dalam hal keuangan. Perusahaan bisa untung besar, api kalau salah kelola uang bisa berantakan.
Bukan Kemauan Sendiri
Mendirikan usaha, sering karena faktor teman, orangtua atau sekitarnya. Bukan dari diri sendiri. Bisnis yang didirikan karena dorongan sendiri, karena hobi, biasanya memudahkan usaha maju dan langgeng.
Kurang Pengawasan
Diperlukan seseorang yang memahmi benar seluk beluk bisnis, sehingga ia tahu persis kelemahan dari setiap bidang sehingga mudah terdeteksi dan cepat dicarikan solusi. Dengan pengawasan ketat, produktivitas akan meningkat dan terjaga.
Tidak Sungguh-sungguh dalam Berusaha
Kadang pebisnis yang sudah berjalan, tersendat lantaran pemilik tidak sungguh-sungguh bekerja, tidak fokus pada usahaya dan karena sesuatu hal, sehingga sering mengabaikan. Perlunya mencari seorang setingkat manager atau General manager yang mampu mengelola bisnis secara serius dan profesional. Gaji besar tidak masalah asal pemasukan juga besar.
Itu cara memahami bisnis dengan benar, dari A sampai Z. Tanpa itu, pebisnis mudah tersesat.
Bisnis Yang Menakuti Orang: Investasi di Saat Inflasi