Hollywood Kurangi Adegan seks dan Erotisme. Mengapa?

Paul Verhoeven dan tim pendukung Benedetta di Cannes Film Festival. Menolak seks dan seksualitas di bioskop sama dengan menyangkal kemanusiaan kita yang utuh. Tapi mengapa Hollywood menghindari adegan erotisme?

INI FENOMENA BARU. Ketika masyarakat menjadi lebih terbuka secara seksual, namun adegan seks di film bioskop justru semakin sedikit. Apakah film benar-benar memasuki zaman puritan baru?

Ada pergeseran umum ke arah puritanisme. Saya pikir ada kesalahpahaman tentang seksualitas di Amerika Serikat, “kata Paul Verhoeven kepada jurnalis Variety, yang mewawancarainya,  menjelang pemutaran perdana filmnya yang berjudul Benedetta di Festival Film Cannes 2021, beberapa waktu lalu.

Dia ditanya mengapa film-film seperti film thriller erotis tahun 1992 buatannnya, Basic Instinct, tidak lagi dibuat di Hollywood

“Seksualitas adalah elemen paling penting dari alam. Saya selalu heran ketika orang-orang terkejut dengan seks di film,” katanya.

Dari tatapan bertukar pandang seksi atau cumbuan panas, di dalam seprai atau dengan ketelanjangan frontal penuh, seksualitas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pengalaman sinematik, karena seks adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita.

Verhoeven adalah pembuat film yang tertarik pada seksualitas sejak awal. Dia mulai membuat film di negara asalnya, Belanda, pada akhir 1970-an. membantu membentuk film thriller erotis 90-an.

Dia pindah ke arus utama Hollywood dengan tetap mempertahankan seleranya yang mendobrak batas, dari adegan interogasi Basic Instinct yang terkenal hingga kevulgaran Showgirls (1995), hingga drama terbarunya tentang persetujuan seksual, Elle (2017).

Verhoeven jelas juga tidak kehilangan sentuhan transgresifnya: di Festival Film New York tahun ini, saat meluncurkan karya barunya, satu kelompok Katolik datang untuk memprotes bagaimana dia menggambarkan biarawati lesbian abad ke-17 di Benedetta.

Bagi beberapa kritikus film yang beberapa waktu belakangan meratapi apa yang mereka anggap sebagai puritanisme baru Hollywood, ucapan Verhoeven terasa seperti pembenaran.

Bisa dibilang, Verhoeven tahu bagaimana menggambarkan seks di film. Jadi apakah Verhoeven benar? Apakah Hollywood benar-benar berubah menjadi tanpa seks?

Adegan menggemparkan Sharon Stone dalam film Basic Instink. Fenomena 1990an.

Menurut penelitian yang dilakukan pada 2019 oleh penulis Kate Hagen, jawabannya adalah: ya.

Dengan menggunakan data IMDB, dia menemukan bahwa secara statistik, adegan seks dalam film arus utama saat ini terendah dalam 50 tahun terakhir.

Seperti yang ditulis Hagen: “Dari 148.012 film yang dirilis sejak 2010 [menurut database IMDB], hanya 1,21% yang berisi penggambaran seks.

“Persentase itu adalah yang terendah sejak 1960-an. Adegan seks di film memuncak pada 1990-an, masa kejayaan film thriller erotis, dengan 1,79% adegan film yang menampilkan seks.

“Penurunan setengah poin itu relatif besar, mengingat pada 2010-an film yang dirilis hampir empat kali lipat 1990-an.”

Ada beberapa tren, sosial dan sinematik, yang mungkin dianggap sebagai penyebab pergeseran menjauhi seks di layar lebar kita, sebagaimana dilaporkan BBC Culture: Why Hollywood is shunning sex.

Selanjutnya, berpindah ke pornografi online?

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.