Inggris Mengalami Kenaikan 50 Persen Kasus Omicron Dalam 1 Hari

Seide.id. Terdapat penambahan 86 kasus Covid-19 varian Omicron telah dilaporkan di Inggris. Sehingga totalnya menjadi 246. Ini berarti ada kenaikan sebesar 50% dari satu hari sebelumnya yang mencapai total 160 kasus.

Angka-angka itu muncul ketika seorang ahli mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris dapat membuat “tindakan yang lebih ketat” setelah Natal. Tujuannya untuk melawan penyebaran varian baru.

Profesor Sir David Spiegelhalter mengatakan munculnya Omicron di Inggris adalah “waktu yang mengerikan” karena beberapa minggu ke depan adalah “salah satu periode risiko tertinggi dengan banyak sosialisasi dalam ruangan”.

Dia mengatakan bahwa pemerintah “akan senang untuk tidak mengganggu Natal”, tetapi dia memperingatkan, “Apa yang terjadi setelah Natal adalah masalah lain.”

Meskipun Inggris masih menunggu data terbaru tentang varian baru ini. Profesor Spiegelhalter, ahli statistik di University of Cambridge, mengatakan bahwa saat ini tampaknya tidak memiliki banyak risiko penyakit parah. Dan dia juga memuji vaksin booster karena “menyelamatkan banyak nyawa”.

Wakil Perdana Menteri Dominic Raab juga mengatakan kepada Sky News, “pemerintah ingin orang-orang menikmati Natal tahun ini”, menambahkan bahwa pengusaha harus mengambil pendekatan “akal sehat” untuk pesta kantor.

Pemerintah telah memperkenalkan kembali beberapa langkah untuk mengatasi Omicron. Termasuk memakai masker wajah yang wajib di toko-toko dan transportasi umum. Wajib melakukan test covid bagi yang akan berangkat maupun untuk semua kedatangan di Inggris.

Mereka wajib membawa kembali test Covid-19 pra-keberangkatan dan kedatangan setelah itu dilakukananalisis oleh UKHSA. Tujuannya untuk mempersempit jendela antara infeksi dan penularan Omicron.

Ada peringatan bahwa NHS akan berada dalam “posisi yang sangat, sangat sulit” jika varian Omicron menyebabkan lonjakan penerimaan rumah sakit.

Seide.id. Terdapat penambahan 86 kasus Covid-19 varian Omicron telah dilaporkan di Inggris. Sehingga totalnya menjadi 246. Ini berarti ada kenaikan sebesar 50% dari satu hari sebelumnya yang mencapai total 160 kasus.

Angka-angka itu muncul ketika seorang ahli mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris dapat membuat “tindakan yang lebih ketat” setelah Natal. Tujuannya untuk melawan penyebaran varian baru.

Profesor Sir David Spiegelhalter mengatakan munculnya Omicron di Inggris adalah “waktu yang mengerikan” karena beberapa minggu ke depan adalah “salah satu periode risiko tertinggi dengan banyak sosialisasi dalam ruangan”.

Dia mengatakan bahwa pemerintah “akan senang untuk tidak mengganggu Natal”, tetapi dia memperingatkan, “Apa yang terjadi setelah Natal adalah masalah lain.”

Meskipun Inggris masih menunggu data terbaru tentang varian baru ini. Profesor Spiegelhalter, ahli statistik di University of Cambridge, mengatakan bahwa saat ini tampaknya tidak memiliki banyak risiko penyakit parah. Dan dia juga memuji vaksin booster karena “menyelamatkan banyak nyawa”.

Wakil Perdana Menteri Dominic Raab juga mengatakan kepada Sky News, “pemerintah ingin orang-orang menikmati Natal tahun ini”, menambahkan bahwa pengusaha harus mengambil pendekatan “akal sehat” untuk pesta kantor.

Pemerintah telah memperkenalkan kembali beberapa langkah untuk mengatasi Omicron. Termasuk memakai masker wajah yang wajib di toko-toko dan transportasi umum. Wajib melakukan test covid bagi yang akan berangkat maupun untuk semua kedatangan di Inggris.

Mereka wajib membawa kembali test Covid-19 pra-keberangkatan dan kedatangan setelah itu dilakukananalisis oleh UKHSA. Tujuannya untuk mempersempit jendela antara infeksi dan penularan Omicron.

Ada peringatan bahwa NHS akan berada dalam “posisi yang sangat, sangat sulit” jika varian Omicron menyebabkan lonjakan penerimaan rumah sakit.