Masa lalu itu kenangan yang harus dilupakan, bukannya untuk diselami lagi dan kita hidup di dalamnya.
Hidup adalah arus perubahan. Kita harus merenanginya agar kita tidak hanyut dan tenggelam dalam bayang-bayang.
Bersikap jujur dan mau belajar itu jauh lebih bijak, ketimbang kita dibuai kenyamanan masa lalu.
Tidak ada guna membanggakan diri, berasa hebat, atau mumpuni karena hal itu bakal melukai diri sendiri.
Zaman terus berubah, dan kita harus berani berubah pula.
Dulu, kita dibutuhkan, diakui, dihargai, dan dipuj- puji. Kini, siapa yang mengenal kehebatan, kepiawaian, dan sepak terjang kita?
Apakah artinya semua itu, karena kita bakal tergerus zaman dan dilupakan.
Sadar diri itu lebih penting agar kita berani menerima kenyataan.
Hidup hari ini bukannya zaman keemasan kita lagi. Karena, kita semakin menua dan usia tidak bisa dimanipulasi dengan bersolek, berolahraga, atau bergaya ala remaja masa kini.
Sekali lagi, jangan merasa hebat dan dibutuhkan, karena kita bakal ditenggelankan oleh kenyataan.
Hidup itu sejatinya saling membutuhkan satu dengan yang lain. Saling melengkapi dan mengisi, karena kita tidak bisa hidup sendiri.
Saatnya kita jalani hidup ini dan memaknainya. Mengikuti arus zaman untuk pengembangan diri, karena tidak ada kata terlambat untuk berbenah, berubah, dan menjadi semakin baik (berbuah).
Lihat, jauh ke depan sana. Masa depan cemerlang menanti, untuk kita nikmati.