Jokowi Gaet Korea Selatan untuk Kerjasama Bangun Ibu Kota Nusantara

Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan Yoon SUk-yeol - BPMI - Setpres

Kedua negara telah memulai kemitraan dalam pengembangan ibu kota baru, termasuk di bidang konstruksi dan pasokan air. Yoon mengatakan Korea Selatan dapat berbagi pengalamannya dari membangun kota administratif Sejong, yang secara resmi diluncurkan pada tahun 2012. Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Yoon Suk-yeol usai melakukan pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, 28 Juli 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Seide.id –  Korea Selatan dan Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam rantai pasokan, keamanan ekonomi, dan pertahanan.

Dalam pertemuan bilateral, ke dua negara di Asia Tenggara dan Asia Timur ini berkomitmen untuk membangun infrastruktur ibu kota baru, pemerintahan berbasis elektronik, dan sistem kota pintar.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada Rabu (27/07) menjadi bagian dari lawatannya ke Asia Timur, termasuk Cina dan Jepang.

Dalam konferensi persnya, pada Kamis (28/07) Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan Indonesia dan Korea Selatan berbagi keprihatinan tentang ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan setuju untuk mendukung tanggapan internasional bersama terhadap program senjata Korea Utara.

Selain itu, Presiden Yoon mengatakan kedua negara sepakat bekerja sama untuk menyelesaikan krisis energi dan pangan global dan mendukung upaya internasional untuk memulihkan demokrasi di Myanmar.

Yoon mengatakan mereka akan memperkuat kerja sama bilateral dalam menstabilkan rantai pasokan untuk mineral utama dan membangun kemitraan strategis di industri teknologi tinggi, seperti baterai kendaraan listrik.

Kerjasama Membangun Ibu Kota Baru

Indonesia memperluas perjanjian kerjasama dengan Korea Selatan pada Kamis (29/07) terkait dengan pembangunan ibu kota baru yang akan menggantikan Jakarta, perjanjian ini membuka jalan bagi perusahaan Korea untuk berpartisipasi dalam membangun infrastruktur digital.

Kedua negara awalnya menandatangani perjanjian pada 2019 untuk bekerja sama dalam proyek ambisius ibu kota baru senilai 32 miliar dolar AS. Namun, belum ada kerangka waktu yang diumumkan untuk penyelesaiannya.

Kesepakatan yang direvisi ini ditandatangani dalam pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Perjanjian baru “meletakkan dasar bagi perusahaan kami untuk secara aktif berkontribusi dalam membangun infrastruktur ibu kota baru Indonesia, pemerintahan berbasis elektronik, dan sistem kota pintar,” kata Yoon pada konferensi pers bersama.

Jokowi mengatakan kedua negara telah memulai kemitraan dalam pengembangan ibu kota baru, termasuk di bidang konstruksi dan pasokan air. Yoon mengatakan Korea Selatan dapat berbagi pengalamannya dari membangun kota administratif Sejong, yang secara resmi diluncurkan pada tahun 2012.

Indonesia juga mendorong kemitraan investasi dengan Korea Selatan, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan industri pertambangan dan baja otomotif.

Tingkatkan Kemitraan Strategis

Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.

Presiden Joko Widodo meyakini hubungan kerja sama antara Indonesia-Korea Selatan akan makin kokoh terutama kemitraan di bidang ekonomi.

Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Yoon Suk-yeol usai melakukan pertemuan bilateral, di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, 28 Juli 2022.

“Kita sambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, kita sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara,” ucap Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.

Di bidang investasi, Presiden Jokowi menyampaikan investasi Korea Selatan di Indonesia juga mengalami pertumbuhan pesat dan prospek yang baik khususnya di beberapa bidang termasuk industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik industri kabel listrik dan telekomunikasi, serta garmen dan energi terbarukan.

“Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyambut baik investasi Korea Selatan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara antara lain kerja sama di bidang pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city.

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan investasi mencapai USD6,37 Miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja” tutur Presiden Jokowi.

Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Korea Selatan bagi Presidensi Indonesia di G20 dan menantikan kehadiran Presiden Yoon untuk hadir di Bali bulan November mendatang.

Sementara itu Presiden Yoon Suk-yeol dalam keterangannya menyampaikan, Korea berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis.

“Saya merasa kita punya banyak kesamaan, dan tahun depan kita menyambut 50 tahun hubungan Korea-Indonesia, saya berharap kerja sama dapat setahap lebih maju, dan saya berharap untuk lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan bapak Presiden Joko Widodo,“ ungkap Presiden Yoon. – Dms/dari berbagai sumber

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Yoon Suk-yeol usai melakukan pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, 28 Juli 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.