Karangan Bunga

Foto : Noir/Pixabay

Sepenggal puisi,
………………………………….
“pita hitam pada karangan bunga, sebab kami ikut berduka…”
(Taufiq Ismail)

“Karangan bunga,” adalah sebuah “tanda atau simbol keikutsertaan” dalam mengucapkan kegembiraan pun kedukaan.

Karangan bunga adalah simbol khas yang mewakili suasana batin sang pengirimnya kepada pihak yang sedang bergembira atau berduka.

Karangan bunga biasanya, tersusun dari aneka warna bunga dan tentu disesuaikan dengan suasana serta makna petistiwa.

Karangan bunga yang didominasi warna merah adalah simbol kegembiraan dan kemeriahan.

Karangan bunga yang didominasi warna kuning dan putih, simbol keagungan, kesucian, dan kemuliaan.

Karangan bunga yang didominasi warna ungu, simbol kesengsaraan dan duka mendalam.

Manusia personal adalah setangkai bunga. Demikian juga manusia kolektif sebangsa, dan bahkan secara mondial adalah bentangan indah sebuah taman bunga.

Kita masing-masing adalah setangkai bunga, dan pada akhirnya membentuk sebuah taman bunga raksasa.

Betapa indah dan sedap dipandang sebuah taman bunga yang terdiri dari aneka warna.

Saudara, setangkai bunga dan juga setaman bunga itu justru kian indah serta bermakna, jika telah terangkai indah lewat sebuah ucapan duka juga gembira.

Karangan bunga adalah sebuah tanda serta keperansertaan sang manusia dalam memaknakan dan memuliakan sang manusia.

Terimalah seuntai bunga sebagai tanda suka dan duka di dalam hidup kita.

Malang, 14 Oktober 2022

Pimpin Upacara, Jokowi Tanpa Ragu Memeluk, Meluruskan Posisi Karangan Bunga di Hari Pahlawan

Avatar photo

About Fr. M. Christoforus, BHK

Kelahiran : Ende, Flores, NTT Seorang Biarawan dan pendidik dari Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus (BHK). Berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur