Kejahatan Kripto Dunia Maya

Kejahatan Kripto Dunia Maya

Puluhan tahun memperjuangkan diakuinya mata uang kripto, namun orang kripto sendiri tak mampu menepis adanya kejahatan yang selalu mengancam dompet investornya

Cryptocurrency tak lepas dari kejahatan paling merajalela. Baik melalui penipuan, skema ponzi, scammer, peretasan, maupun eksploitasi oleh pemiliknya sendiri.

Ada catatan mengapa hal itu terjadi. Pertama, tentu saja dompet panas di bursa, masih tidak mampu melindungi diri dari peretasan. Peretas merajalela karena mereka tahu, keamanan bisnis kripto lemah dan terlalu mudah untuk ditembus. 

Tanpa Investigasi

Ketika peretas semakin banyak merampok uang kripto, itu artinya pebisnis kripto tidak mampu meningkatkan kepandaian dirinya melebihi peretas. Tatkala sudah diretas, pemilik bisnis kripto tidak serta merta mengantisipasi dengan cara melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak mencoba melakukan investigasi untuk membuat jera peretas. 

Mereka justru lebih suka bernegosiasi dengan peretas dengan hadiah agar mengembalikan sebagian dari aset kripto yang dirampok. Ini membiasakan para peretas melakukan negosiasi dan kompromi dengan pemilik bissnis kripto. Dengan cara begini, terus-menerus, tak bisa ditampik kecurigaan bahwa para peretas itu adalah teman-teman pemilik bursa kripto sendiri. Tak aneh ketika terjadi peretasan, perampokan aset, mereka tenang-tenang saja. 

Perihal tipu-menipu, scammer maupun investai skema ponzi, ini merupakan kelemahan investor kita yang belum paham sepenuhnya bisnis kripto, tapi terus masuk dan berinvestasi. Kebanyakan terbuai iming-iming keuntungan yang mudah didapat dan gampang terpengaruh.

Saat mereka mulai rakus dan pengin cepat kaya, sangat mudah bagi penipu memberdaya investor dengan berbagai cara. Bahkan, mereka tak sadar ketika dompet atau uang ada di tangan penipu, mereka masih terbuai mendapat keuntungan besar, 

Jembatan Lintas

Perubahan berikut lagi dalam hal peretasan adalah penjahat dunia maya telah mengubah taktik mereka dalam mencuci uang rampokan. Mereka kini beralih dari menggunakan mixer kripto untuk mencuci atau mengaburkan uang curian mereka, kini mereka menggunakan jembatan lintas rantai atau jembatan lintas.

Kejahatan lintas rantai ini meningkat karena penjahat telah menggunakan aset kripto yang kurang dikenal seperti token DeFi, yang memerlukan layanan lintas rantai untuk penukaran. Kedua, banyak layanan, seperti DEX dan penukaran koin, tidak memerlukan verifikasi identitas. Ini sama dengan memprsilakan pencuri masuk rumah dengan pintu terbuka tanpa kunci. 

Terakhir, Analisis blockchain tradisional tidak dapat secara efektif melacak aktivitas terlarang di berbagai blockchain atau token dengan cara yang terukur. Dibutuhkan kemampuan teknologi blockchain untuk melacak keberadaan peretas dan uang yang dicuri, dan itu tidak sulit, dan jika mau. 

Jika tidak, berharaplah ada semacam Polisi Kejahatan Dunia Maya yang didirikan secara global untuk memusnahkan peretasan. Jika tidak ada, tak usah main kripto. Terlalu riskan meletakkan uang di sana. 

Korut dan Rusia Negara Peretas Kripto

Cryptocurrency Dihancurkan Melalui Negosiasi Dengan Peretas 

Begini Cara Seorang Peretas Mencuri NFT BAYC Melalui Rekayasa Sosial

CryptoNews: Peretasan Semakin Marak. Bursa Kripto Nyaris Tak Berdaya

PolyNetwork Dijarah 510 Triliun

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.