Seide.id – Masalah besar dalam makan harian kita, tidak semua kita bisa makan di meja makan rumah sendiri. Kebanyakan makan di luar, dan itu konsekuensi dari kehidupan yang serba instant. Padahal kesehatan itu ada di dapur, di meja makan rumah masak sendiri.
Risiko makan di luar banyak tidak sehatnya. Apalagi di Indonesia, food safety belum sepenuhnya terjaga.
Di negara maju ketat pengawasan keamanan pangan. Industri makanan kita hampir kebanyakan tidak aman buat kesehatan. Penyedap, pengawet, pewarna, pemanis, minyak goreng, dan bahan kemasan makanan minuman plastik.
Artinya semua konsumen warung nasi, restoran mewah sekalipun, tubuh mereka terancam dirusak oleh bahan kimia yang ada dalam makanan yang tidak menyehatkan.
Kerupuk merah dan sirop kuning pewarna tekstil rhodamin B dan methylene yellow, bikin kanker. Pengawet untuk tahu, mie, ikan, baso, dan kue belum tentu semua aman. Pemanis buatan masih memakai kimia yang sudah dilarang, hanya dari daun stevia yang dinilai aman.
Penyedap juga berlebihan, belum penggaring dalam keripik, antilengket mie, pencetus kanker nitrosamine dalam ikan asin, kimia dalam makanan olahan dan semua daging olahan yang sudah dilarang WHO: sosis, ham, burger, nuget, oleh banyak zat kimia tak amannya.
Minyak trans yang dipakai industri makanan untuk margarin, biskuit, dan penganan, belum lagi minyak jelantah, pop corn karena semua karbohidrat yang dipanaskan suhu tinggi dengan tekanan, menghasilkan keripik yang bersifat pencetus kanker.
Belum saus tomat, sambal tomat, antilengket ramen, nyaris semua makanan-minuman terlibat bertanggung jawab atas keselamatan tubuh manusia. Maka sikap arifnya perlu kembali ke meja makan rumah.
Ini satu slide powerpoint seminar Sehat itu Murah.
Salam sehat,
Dr HANDRAWAN NADESUL