Jalan-jalan ke Kota Batubara, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara rasanya tak afdol kalau tidak mencicipi kue khas Melayu Batubara. Ini makanan tradisional kue Karas yang layak dicoba. Bentuk kue khas dari Kota itu selalu mengambil kebiasaan masyarakat setempat.
Seperti di Batubara misalnya, kue khas Kota itu Karas yang berbentuk jaring sarang burung walet dan serabut buah kelapa.
Itu lantaran di daerah itu memang banyak orang usaha sarang burung walet.
Kue ini juga banyak disebut orang Kue Keukarah atau Karah atau Kare-kare.
Kue karas cocok dimakan sambil menyeruput teh, susu dan kopi panas
Kue tradisional ini dibuat dari campuran tepung beras. Bentuknya seperti jaring halus, mirip bihun, rasanya manis, kering namun sedikit rapuh.
Warnanya coklat sedikit kekuningan.Karas dibuat dengan tempurung kelapa yang bentuknya berlubang-lubang sehingga bisa membentuk jaring seperti sarang burung walet atau serabut buah kelapa
Kue ini paling dominan ditemui saat Hari Raya Idul Fitri. Tapi, begitu pun pada hari-hari biasa banyak juga dijual orang. Terutama buat oleh-oleh.
Kue Karas dibuat dengan alat tradisional dari sabut kelapa yang dibuat khusus untuk kue ini.
Bahan-bahannya 1 bungkus tepung beras, 2 cangkir gula, 3 cangkir air dan minyak untuk menggoreng.
Cara membuatnya saring (ayak) tepung dan campurkan bersama gula.
Kemudian masukkan air secukupnya dan aduk hingga rata. Setelah adonan jadi panaskan minyak di dalam panci.
Adonan yang sudah jadi tadi kemudian dimasukkan ke dalam cetakan kue karas seperti cetakan roti jala.
Tuang adonan ke cetakan pelan-pelan seperti membuat roti kirai.
Setelah itu goreng adonan ke dalam minyak yang sudah panas. Apabila warnanya agak kekuningan, angkat.
Selanjutnya apabila sudah dingin simpan kue karas ke dalam toples kedap udara.
Penulis : Debbi Safinaz
TULISAN LAINNYA:
Kuliner Madiun Nasi Kuning Embongan Uti Bondhet
Kuliner Nasantara: Mangut, dari Serat Centhini ke Jabodetabek (1)