Menemukan Kehendak Sang Pencipta – Menulis Kehidupan 382

Foto : Michal Jarmoluk/Pixabay

Mengenal dan menyadari diri pribadi adalah hal yang tidak mudah dan tak pernah selesai. Manusia sebuah misteri. Lalu, tentang alam lingkungan semesta, jauh lebih rumit dan tak terjangkau lagi untuk tuntas dipahami. Apalgi tentang Sang Pencipta Maha Misteri, lebih tidak mungkin lagi bagi otak manusia yang terbatas.

Ketika menghadapi bencana alam, dimana manusia tak berdaya, apalagi ada keluarga jadi korban dan segala harta milik hilang binasa. Ada yang marah kepada Sang Pencipta dan menggugat dalam doa, ada yang pasrah, ada yang menulis ekspresi nurani jiwa. Terhadap sejumlah bencana alam menjelang akhir 2022, saya menuliskan ungkapan solidaritas bagi para korban, dalam dua sajak:

Misteri Surat Cinta-Mu dan Ayat-ayat Air Mata

  1. Misteri Surat CintaMu

Kupercaya Engkau Maha Pencipta
diriku, semua manusia
Alam jagat semesta
semuanya ciptaanMu
semuanya bukti cintaMu

Karena Engkau Maha Cinta
CintaMu sungguh lestari
Kasih SayangMu abadi
meski tidak selalu disadari
biarpun sering tidak disyukuri
walau jarang kuberterimakaaih

Engkau Maha Rahim
mau ampuni salah dosaku
mau basuh khilaf kotorku
Bahkan
sebelum kubermohon
Engkau tetap rangkut diriku
dengan Kasih setiaMu

Setiap hari..
Surat cintaMu Engkau tulis
dalam desah nafasku
dalam aliran darahku
dalam lembaran kisah hidupku
Namun,…
jarang kubaca dan abaikan
karena kuanggap biasa saja
Lalu,…
Engkau tulis melalui sesama
kasih sayang perhatian mereka
Juga kuanggap biasa saja
Hanya rutinitas kehidupan dunia

Hari ini…
Engkau menulis pada alam
Terjadi dimana-mana
Sekarang di kota desaku
Surat cinta dasyat ajaib
Bencana alam yang bertubi
Gempa bumi
Gempa susulan
Angin puting beliung
Hujan deras mengguyur
Banjir bandang menerjang
Wow…. Luar biasa
Allahu Akbar…

Ya Sang Pencipta
Agunglah kuasa kebesaranMu
Ya Sang Maha Cinta
dasyat dan ajaib cintaMu

Ampuuuuun ya Allah
aku baru sadar membaca
surat-surat cintaMu
saat nyawaku terancam
ketika korban derita bergelimpangan
saat sesama duka meninggal
di antara puing bangunan
dan semua yang rusak

Ya Allah Maha Rahim
Ajaib surat cintaMu
kumohon ampunanMu
terimakasih semua teguranMu
Syukur mistei surat cintaMu
Allahu Akbar

  1. Ayat-ayat Air Mata

Sayup kudengar suara adzan
Isa Subuh Dzuhur Ashar Magrib
hati nyeri berkecamuk
rindu mengiris tersayat-sayat
Beberapa hari tak berdaya
Aku tak bisa sholat
saat tertimpa bencana alam

Rumahku
Kampung dan desaku
Kota dan wilayah kami
aedang dilanda bencana alam
Banyak saudara wafat mengenaskan
Ribuan yang luka derita
rumah harta benda hilang
Surau mushola masjid rusak
maka kami tak bisa beribadah
di atas puing duka lara

Saat adzan sayup berkumandang
dari kampung tetangga
Air mata menetes tak tertahan
bibir bergetar sebut nama-Mu
hati pilu melerai derita
sanubari lara mengurai duka
Hanya mampu berbisik lirih
Ayat-ayat air mata menetes
“Ya Allah….”

“Ya Allah, ya Rabbi
Maha besar kuasaMu
Maha Ajaib misteriMu
Maha Rahim ampunanMu
lihatlah sujud ku sahaja
pada tetesan ayat air mata
Inilah puing iman sholatku
sadari kerapuhan pribadi insani
Di tengah misteri bencanaMu
Allahu Akbar……”

Menemukan Misteri Makna yang terlupakan – Menulis Kehidupan 365