Mengapa Metamask Pakai QRIS Bisa Bisnis di Indonesia

Mengapa Metamask Pakai QRIS bisa berdagang di Indonesia

Baik izin operasi dan penggunaan QRIS yang belum jelas, membuat MetaMask masuk katagori ilegal

Dompet terkenal, Metamask kini dengan mudah dapat menjangkau publik di Indonesia melalui Qris. Ini memudahkan masyarakat Indonesia membeli berbagai aset kripto, terutama yang tak ada di dompet lain. Kebanyakan dompet lain menjual aet kripto yang sudah dikenal, namun MetaMask melengkapi dirinya dengan aset-aset kripto yang baru. MetaMask kemungkinan memang sedang memanjangkan jangkauannya ke berbagai negara.

Namun, sepertinya Metamas telah melakukan kegiatan ilegal dengan berdagang di Indonesia tanpa izin. MetaMask, dompet mata uang kripto perangkat lunak terkemuka, saat ini telah melakukan integrasi metode pembayaran on-ramp dan off-ramp untuk pengguna dari berbagai negara, yakni: Vietnam, Filipina, Indonesia, Thailand, Mesir, dan Chile. 

Crypto on-ramp adalah pertukaran apa pun yang bisa mengonversi uang fiat ( kertas) pengguna menjadi kripto yang dibutuhkan di jaringan blockchain berbeda, sehingga menjadi efektif. On-ramp menawarkan cara yang mudah dan nyaman bagi individu dan bisnis untuk memasuki pasar mata uang kripto dan memperoleh aset digital yang mereka butuhkan.

Sebaliknya crypto off-ramp adalah aliran kripto di “jalan”, saat pengguna ingin menjual kripto dan mendapatkan uang fiat sebagai imbalannya.

Hal ini yang tampaknya diakali dompet Metamask yang selama ini susah dimasuki pengguna berbagai negara, memanfaatkan Qris. Setiap negara menghadirkan metode pembayaran uniknya sendiri. VietQR dan Mobile Money digunakan di  Vietnam, GCash di Filipina, QRIS di Indonesia, Thai QR di Thailand, Vodafone Cash di Mesir, dan Webpay di Chili. Metamask sepertinya juga menemukan cara untuk masuk ke Vietnam, Malaysia, Jepang dan Korsel. Semua dengan cara pembayaran lokal. Ini memudahkan setiap orang bisa melakukan jual beli di Metamask. Ini yang juga bisa bermasalah, sebab model jualan kripto blusak-blusuk begini tanpa mengindahkan peraturan lokal adalah ilegal dan tak memiliki etika. 

Bagi yang pro, Metamask dengan QRIS menyederhanakan proses jual meli aset kripto yang selama ini ribet dilakukan, sementara MetaMask memilki jumlah aset kripto yang jarang dimiliki dompet lain. Jika nanti pemerintah Indonesia memebri izin, rasanya adopsi kripto di Indonesiia akan semakin melimpah berkat kemudahan. 

Yang kontra adalah orang-orang yang tak mau terkena masalah mengingat aturan yang ada di Indonesia- dan juga belahan negara lain. Terhadap bagi industri serupa di Indonesia yang akan mengalami dampakinya.

MetaMask tampaknya menyediakan QRIS berkat kerjasama dengan payment gateway Unlimited dan Transfi. Keduanya dari luar negeri. Transfi didukung Alchemy Pay yang telah memperoleh lisensi di Indonesia. 

Meski dipakainya QRIS  (Quick Response Code Indonesian Standard) pada platform MetaMask disambut dengan pro dan kontra, apapun kejadiannya, MetaMask telah meneyeruak ke Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah Indonesia bertindak. 

Tampaknya, ada dua hal yang layak dicermati berkenan dengan QRIS di MetaMask. MetaMask jelas belum terdaftar di Indonesia. Payment Gatway tidak melakukan check dan rechek terlebih dahulu sebelum menyediakan layanan untuk MetaMask.

Repotnya lagi, pemerintah yang menangani persoalan ini, tak cepat bertindak. Nasib MetaMask di tangan pengguna kripto di Indonesia, jika sudah demikian.

Aset Kripto Semakin Menguat

Ini Dompet Kripto Paling Aman

Dompet Metamask Miliader Mark Cuban Diretas

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.