Nigeria Tanpa Uang Tunai

Nigeria Tanpa Uang Tunai

Masyarakat Nigeria kebanyakan tak memilik

Negara-negara kecil, justru semakin berani menyambut keuangan digital, terutama penggunaan CBDC ( Central Bank Digital Currency) alias Uang Digital.

Uang Penculikan

Nigeria saat ini sedang membatasi aktivitas penarikan tunai dengan batas tertentu, yakni tak lebih dari $225 ( Rp 3.375,000) per minggu. Selain berkaitan dengan uang digital, pembatasan juga berkaitan dengan penculikan. 

Nigeria marak dengan penculikan wanita an anak dengan tebusan uang tunai. Pihak berwenang mencoba mengekang pemalsuan uang dan mencegak pembayaran tebusan bagi penculik yang meminta uang tunai kepada keluarga korban.

Bank Central Nigeria (CBN) mengatakan bahwa penarikan tunai mingguan untuk perorangan dipotong enjadi 100,000 Naira atau sekitar rp 3,750,000 dari penarikan semula sejulah Rp 37,7 miliar naira. 

Mayoritas orang Nigeria tidak memiliki rekemning bank. Mereka lebih menyukai uang tunai. Dengan uang digital, diharapkan masyarakat Nigeria bisa menggunakan ponsel mereka berisi aplikasi uang digital. Ketentuan penggunaan uang digital ini dilaksanakan pada 9 Januari tahun depan. 

Penarikan uang tunai dari 100,000 nira menjadi maksimal 20,000 naira penarikan per hari. Sementara untuk bisnis, dipotong dari 500,000 Naira, saat ini justru menjadi dari 3 juta naira dari batas harian, menjadi $6,766. 

Mencegah Inflasi

Namun dalam kondisi tertentu, individu dan bisnis bisa menarik hingga 5 juta Naira dan 10 juta Naira, masing-masing sebulan sekali. 

Bank Central memberi peringatan kepada pemberi pinjaman komersiel dengan pelanggaran uang tunai baru, sejalan dengan promosi trnasaksi tanpa uang tunai. 

Ban Sentral juga merasa prihatin atas pemalsuan mata uang, volume uang di luar sistem perbankan dan pembayran tebusan besar terhadap penculik dan bandit. 

Menurut pihak berwenang di Nigeria, saat ini Niegeria sedang mempersiapkan peluncuran mata uang digital yang menuriut mereka akan mengekang inflasi dan pencucian uang. Lebih dari 80% dari 3,2 triliun Naira yang beredar di Nigeria berada di luar kewenangan bank komersial dan di tangan pribadi. 

“Redesign mata uang juga akan membantu dalam memerangi korupsi karena latihan akan berkekuatan dalam denominasi yang lebih tinggi yang digunakan untuk korupsi dan pergerakan dana tersebut dari sistem perbankan dapat dilacak dengan mudah,” ujar sebuah sumber di pemerintahan Nigeria. 

 Sebagai catatan, denominasi 200, 500 dan 1.000 NAira – mulai digunakan pada 15 Desember, tetapi Nigeria memiliki hingga 31 Januari untuk menyerahkan catatan lama ketika mereka akan berhenti menjadi legal.

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.