NYANYIAN TUHAN MILENIAL

Saya tidak mengenal Raditya Olan. Mampir ke Instagramnya, baru tahu, Olan meninggal karena covid. Ia ditangisi, orang merasa kehilangan karena ia memberi sinar kehidupan yang cerah melalui khotbahnya. 

Pendeta muda yang muncul dari pertobatan masa kelamnya ini mampu memberikan bentuk khotbah berbeda. Khotbah yang dinantikan pengikut kristen; motivasi, dorongan, cerita keteladanan dan sentuhan kemanusiaan melalui kisah. 

Khotbah Pendeta Olan tak berhenti di gereja. Altarnya bisa Instagram, tweeter atau facebook. Radytia Olan layak kalau jadi idola dan ditangisi kepergiannya. Ia sekat dengam umatnya. 

Persis Jesus yang dicintai para muridnya. 

Sejak lama orang datang ke gereja untuk mendengarkan apa yang sesungguhnya bisa ia dapatkan dalam Kitab Suci. Ayat, pasal, cerita, perumpamaan, perjalanan spiritual dan kisah penyembuhan. 

Para pengkhotbah di gereja di atas mimbar suci mengutip ayat demi ayat, melantunkan kisah secara datar. Kebanyakan tidak ekspresif. Kaku. Too much adoration. 

Padahal, ketika memberi contoh, Jesus banyak bercerita dalam berbagai perumpamaan. Jesus paham bahwa hidup manusia tak akan pernah bisa lepas dari kisah. Manusia itu mahluk berkisah. Hidup itu adalah kisah dan manusia  berada dalam jaring kisah. 

Jesus menyebarkan berbagai kisah kasih, kebaikan, pengorbanan serta keteladanan. Tapi para pengkhotbah lebih asyiek mengutip ayat demi ayat Jesus. Seakan agar orang paham dan percaya. 

Olan mestinya menyadarkan bahwa sudah saatnya gereja melakukan perubahan. 

Umat perlu berkomunikasi lebih mesra, lebih komunikatif. Tak harus menjadi pelawak agar diberi tepuk tangan. Gaya Olan memberi nasihat dan motivasi, singkat namun mengena pas untuk kaum milenial yang mulai meninggalkan agama. 

Ayat ilahi itu penting untuk memahami konteks kisah demi kisah, bagaimana kebaikan bermula. Tapi orang butuh implementasi kemanusiaan dari para penghotbah. 

Bisa dimulai dengan tidak terlalu mengagungkan bangunan gereja yang sakral. Tapi membangun gereja dalam diri setiap manusia agar tertanam budi baik kemanusiaan. 

Berkah Gusti…..

09.05.21

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.