Jumlah pencatatan pernikahan di China telah turun selama tujuh tahun berturut-turut dan mencapai titik terendah dalam 17 tahun tahun lalu, menurut China Statistical Yearbook 2021 yang baru-baru ini dirilis.
SEBANYAK 5,87 juta pasangan menikah di China pada tiga kuartal pertama tahun 2021, turun sedikit dari periode yang sama tahun lalu, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Urusan Sipil. Diperkirakan jumlah pencatatan pernikahan di China akan terus menurun pada tahun 2021.
Sebanyak 4,34 juta pasangan bercerai pada tahun 2020, lebih sedikit 361.600 dari tahun 2019. Tingkat perceraian, dalam penurunan yang jarang, menghentikan tren kenaikan selama bertahun-tahun dan turun menjadi 3,09 persen.
Demografer, sebagaimana dilansir artikel China Daily, menyerukan penerapan langkah-langkah pendukung yang lebih efisien untuk mengatasi penurunan pendaftaran pernikahan di China yang terus berlanjut.
He Yafu, seorang ahli demografi, mengaitkan penurunan angka pencatatan pernikahan dengan alasan berikut.
Pertama, penurunan jumlah anak muda. Populasi pasca-80-an, pasca-90-an dan pasca-2000-an di China telah menurun, menurut Biro Statistik Nasional. Kedua, keinginan kaum muda untuk menikah umumnya turun karena alasan seperti tekanan kerja yang tinggi dan peningkatan besar tingkat pendidikan perempuan dan kemandirian ekonomi.
Alasan utama lainnya adalah rasio pria dan wanita yang tidak seimbang. Di Cina, jumlah pria melebihi wanita sebesar 34,9 juta, menurut Sensus Nasional ketujuh tahun lalu. Di antara mereka, ada 17,52 juta lebih banyak pria berusia 20-an daripada wanita usia menikah.
Selain itu, biaya hidup yang tinggi, termasuk melonjaknya harga rumah, juga menjadi kendala besar bagi kaum muda yang ingin menikah dan memiliki anak.
Di Cina, pernikahan dan persalinan sangat erat kaitannya, dan proporsi anak yang lahir di luar nikah rendah, kata He, sehingga penurunan pencatatan pernikahan pasti akan berdampak negatif pada angka kelahiran.
Oleh karena itu, langkah-langkah yang relevan harus ditingkatkan, katanya. Pengurangan biaya perumahan bagi kaum muda oleh pemerintah daerah adalah salah satu contohnya. Untuk mendorong kaum muda menikah dan memiliki anak, pernikahan dan cuti hamil juga harus diperpanjang.
Beberapa provinsi, termasuk Sichuan, Jiangxi dan Guizhou, telah mengeluarkan langkah-langkah untuk mendorong perpanjangan cuti menikah, bersalin dan pengasuhan anak, dan tempat-tempat seperti distrik Chaoyang Beijing baru-baru ini mengumumkan bahwa keluarga dengan lebih dari satu anak dalam daftar tunggu untuk apartemen sewa umum dapat .lewati batas, untuk mendorong pernikahan dan mendukung peraturan anak ketiga di negara itu. – CD/dms