Selanjutnya, Eros : Ratusan Salahnya
Eros Jarot musisi, sutradara film dan pendiri tabloid Detak, yang hadir sebagai menyatakan, salahnya bukan hanya Panca (lima) melainkan ratusan. Yang diperlukan kini solusinya, katanya. Mengaitkan dengan isu aktual, Eros Jarot menyebut bagaimana lembaga kepolisian menjadi baik, kalau yang mengawas para polisi juga dari kalangan polisi sendiri. “Salahsatu contoh salah kelola, “ katanya
Yudi Latif, menyatakan, sukses yang dicapai oleh Macan Asia bukan tak ada catatnya. Misalnya, Jepang yang kini menjadi negara penghutang terbesar, dan Tiongkok yang mengalami masalah dengan penduduknya atas dampak kebijakan satu anak.
“Sisi baiknya, Indonesia yang masih di belakang bisa belajar dari kesalahan mereka, “ katanya.
Dahlan Iskan jurnalis senior yang hadir sebagai penanggap, menyebut Laksamana Sukardi sebagai politikus hebat di saat yang sulit. Laksamana bergabung ke Megawati saat putri Bung Karno itu dibenci Presiden Soeharto. Sempat terpilih sebagai salah satu pimpinan pusat PDI-Perjuangan dan anggota DPR. Menurut Boss Jawa Poss yang juga pernah menjadi Menteri BUMN itu, dia Laksamana Sukardi kelompok intelektual di partai itu.
Dalam catatan Dahlan Iskan, sebagai pembahas, tata kelola yang sekarang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Tapi justru karena mengelolanya sungguh-sungguh maka tata kelola yang salah tadi salahnya menjadi sungguh-sungguh salah.
Dan peristiwa Duren Tiga adalah contoh lain salah tata kelola yang dikelola dengan sebaik-baiknya. Karena itu hasilnya, salahnya, juga luar biasa. – dms